Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usai Merugi, Kimia Farma (KAEF) Raih Laba Rp19,47 Miliar Semester I/2023

Kimia Farma (KAEF) menorehkan laba bersih sebesar Rp19,47 miliar pada semester I/2023, berbalik positif dari rugi semester I/2022.
Direktur Utama Kimia Farma, David Utama dalam acara Media Gathering di Pabrik PT Kimia Farma Sungwun Pharmacopia (KFSP), Senin (3/10/2022). /Bisnis-Dewi Fadhilah Soemanagara
Direktur Utama Kimia Farma, David Utama dalam acara Media Gathering di Pabrik PT Kimia Farma Sungwun Pharmacopia (KFSP), Senin (3/10/2022). /Bisnis-Dewi Fadhilah Soemanagara

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) mencatatkan kinerja positif selama paruh pertama tahun ini. Emiten BUMN farmasi ini berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp19,47 miliar pada semester I/2023, berbalik positif dari rugi bersih semester I/2022 sebesar Rp206,30 miliar. 

KAEF juga mencatat kenaikan pada pendapatan sepanjang semester I/2023. Mengutip laporan keuangan yang dirilis Senin (31/7/2023), pendapat perusahaan naik 11,78 persen secara yoy menjadi Rp4,95 triliun, dibandingkan semester I/2022 yang sebesar Rp4,43 triliun. 

Direktur Utama Kimia Farma David Utama mengatakan bahwa kontribusi pendapatan KAEF ditopang oleh peningkatan jasa layanan laboratorium medis dan klinik, serta peningkatan penjualan berbagai  produk yang ditawarkan KAEF. 

Dari sisi kategori produk, obat generik menyumbang pendapatan sebesar yang mencapai Rp1,07 triliun atau naik 25,26 persen dari pendapatan pada periode waktu yang sama yakni sebesar Rp858,96 miliar. 

Kemudian, pendapatan dari penjualan produk etikel dan lisensi menyusul dengan peningkatan sebesar 13,99 persen menjadi Rp1,89 triliun, dari periode yang sama 2022 yaitu sebesar Rp1,65 triliun. 

Sementara itu, raihan pendapatan yang positif ini juga disokong oleh dana yang diperoleh dari layanan laboratoirum medis dan klinik yang mencatat kenaikan sebesar 16,60 persen menjadi Rp488,16 miliar, dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp418,66 miliar. 

"Penjualan obat over the counter (OTC) dan kosmetika tumbuh 4,85 persen menjadi Rp1,06 triliun pada semester I/2023," tulis David dalam keterangan resmi dikutip Senin (31/7/2023). 

Sedangkan pendapatan yang diperoleh KAEF dari kategori alat kesehatan turun 14,75 persen menjadi Rp49,02 miliar dibangkan periode tahun sebelumnya sebesar Rp57,50 miliar. 

Adapun dari sisi aset, KAEF peningkatan 1,21 persen menjadi Rp20,60 triliun pada semester I/2023, dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar Rp20,35 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper