Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Grup Triputra (DSNG) Catat Pendapatan Rp4,34 Triliun saat Harga Sawit Turun

Dharma Satya Nusantara (DSNG) mengantongi pendapatan sebesar Rp4,34 triliun pada semester I/2023, atau naik 15,1 persen secara tahunan.
Kebun sawit./ Joshua Paul - Bloomberg
Kebun sawit./ Joshua Paul - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten sawit portofolio Grup Triputra PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) mencatatkan pertumbuhan pendapatan pada semester I/2023 di tengah tren harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang lebih rendah.

DSNG mengantongi pendapatan sebesar Rp4,34 triliun atau naik 15,1 persen dibandingkan dengan semester I/2022 sebesar Rp3,78 triliun. Segmen kelapa sawit masih menjadi kontributor terbesar dengan sumbangan mencapai Rp3,85 triliun, sementara segmen kayu berkontribusi Rp504,60 miliar.

“Pada periode ini, produktivitas perkebunan dan volume penjualan mengalami kenaikan, walaupun harga CPO cenderung lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu,” kata Presiden Direktur Dharma Satya Nusantara Andrianto Oetomo dalam siaran pers, dikutip Senin (31/7/2023).

Produksi tandan buah segar (TBS) naik 13,8 persen menjadi 1,04 juta ton pada semester I/2023 daripada 917.937 ton pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan sejalan dengan pemulihan tanaman kelapa sawit yang masih terus berlanjut. Selain itu, terdapat tambahan volume pembelian TBS dari pihak eksternal yang membuat produksi CPO meningkat 22,6 persen menjadi 304.335 ton.

Sementara itu, volume penjualan CPO tumbuh 40,6 persen 212.305 ton pada semester I/2022 menjadi 298.563 ton pada paruh pertama 2023. Penjualan minyak kernel sawit juga naik hingga 30,9 persen menjadi 17.020 ton.

Kenaikan volume penjualan tercatat berhasil mengkompensasi penurunan harga jual rata-rata. Harga jual rata-rata PKO tercatat turun 47,8 persen dari Rp25,64 juta per ton menjadi Rp13,38 juta per ton selama Januari—Januari 2023. Sementara itu, harga jual rata-rata CPO cenderung stagnan naik 0,4 persen dari Rp11,78 juta per ton menjadi Rp11,83 juta per ton.

Hingga akhir semester pertama tahun ini, DSNG berhasil mencatatkan laba bersih senilai Rp360 miliar. Laba bersih tersebut mengalami penurunan sebesar 22,9 persen daripada Rp467,03 miliar tahun lalu. Penurunan terutama disebabkan oleh meningkatnya biaya pupuk dan kenaikan volume pembelian buah TBS dari pihak eksternal untuk meningkatkan pendapatan.

Sementara itu, EBITDA DSNG tercatat sebesar Rp1,04 triliun, mengalami penurunan 12,9 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun margin EBITDA sebesar 23,8 persen, menurun dari 31,4 persen pada semester pertama tahun lalu.

Total aset tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 4 persen pada level Rp6 triliun, yang dikontribusikan oleh penambahan aset tetap dan persediaan. Sementara total liabilitas tercatat naik 8 persen menjadi Rp7,8 triliun, dan total ekuitas naik 0,5 persen menjadi Rp 8.2 trilliun.

Sementara itu, kinerja segmen produk kayu masih kurang menggembirakan setelah mengalami sentimen pasar bullish pada tahun sebelumnya. Volume penjualan produk panel lebih rendah dari tahun sebelumnya karena kondisi pasar Jepang yang cenderung overstock, sementara pasar Amerika Serikat, Kanada, Eropa juga masih terdampak pada faktor inflasi yang relatif tinggi. 

Akibatnya, segmen produk kayu hanya mencatatkan pendapatan sebesar Rp505 miliar atau mengalami penurunan sebesar 35,5 persen.

Namun, pada kuartal kedua ini segmen produk kayu mencatatkan perbaikan volume penjualan dibandingkan dengan kuartal pertama, di mana produk panel meningkat 7,8 persen dan produk engineered flooring naik 13,9 persen secara kuartalan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper