Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspansi ke Hortikultura, Emiten TP Rachmat Dharma Satya Nusantara (DSNG) Akuisisi Kebun di Sukabumi

Dua anak usaha DSNG yakni PT Dharma Inti Investasi dan PT Cahaya Utama Nusantara telah mengambil Alih 100 persen saham PT Panyindangan.
Pekerja menata kelapa sawit saat panen di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor, Minggu (30/8/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Pekerja menata kelapa sawit saat panen di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor, Minggu (30/8/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perkebunan milik konglomerat TP Rachmat PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) melalui anak usahanya telah mengakuisisi 100 persen saham salah satu perusahaan yang berbasis di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Nilai pengambilalihan ini mencapai Rp68,34 miliar.

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Corporate Secretary Dharma Satya Nusantara Paulina Suryanti mengatakan dua anak usaha DSNG yakni PT Dharma Inti Investasi dan PT Cahaya Utama Nusantara telah mengambil Alih 100 persen saham PT Panyindangan.

“PT Panyindangan merupakan sebuah badan hukum Indonesia yang bergerak di bidang perkebunan dengan luas lahan mencapai 341 hektare di Kabupaten Sukabumi,” tulis Paulina, dikutip Minggu (21/5/2023).

Dia menjelaskan transaksi yang berlangsung pada 17 April 2023 itu dilakukan untuk mempersiapkan bisnis DSNG di bidang hortikultura. Dalam transaksi ini, sebanyak 33.600 saham dalam PT Panyindangan dengan nilai Rp68,34 miliar diakuisisi oleh DII dan CUN dari sejumlah pihak penjual yakni Julis Daniel Tirta Sendjaja, Nicolaas Bernadus Tirtadinata dan Ine Bayina Redjamat.

“Ini merupakan langkah strategis perseroan dalam mengembangkan usaha hortikultura,” lanjutnya sekaligus menjelaskan bahwa dampak transaksi ini terhadap kondisi keuangan mencakup penyertaan modal DSNG melalui PT DII dan PT CUN kepada PT Panyindangan.

DSNG memang tercatat rajin melakukan diversifikasi usaha. Belum lama ini, DSNG melalui anak usahanya PT Dharma Energi Investama (DEI) mendirikan perusahaan patungan dengan entitas usaha Group Sumitomo, PT Sumitomo Forestry Indonesia, bernama PT Biomassa Lestari Nusantara. Nilai modal yang disetor untuk joint venture ini mencapai US$6 juta atau sekitar Rp90 miliar.

Dengan suntikan modal dasar tersebut, Paulina mengatakan Biomassa Lestari Nusantara akan mendirikan pabrik manufaktur yang akan memproduksi pellet kayu untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar biomassa. Pendirian BLN diyakini tidak akan berdampak pada kegiatan operasional DSNG, tetapi mengakibatkan timbulnya transaksi investasi melalui Dharma Energi Investama.

Paulina lebih lanjut mengemukakan bahwa kerja sama dengan Sumitomo Forestry Indonesia merupakan langkah strategis DSNG dalam menerapkan kebijakan keberlanjutan (sustainability).

“Yakni melalui pemanfaatan limbah kayu dari industri kayu menjadi produk bernilai ekonomis,” kata Paulina.

Sebagai informasi, segmen industri kayu DSNG menyumbang Rp254,52 miliar sepanjang kuartal I/2023. Capaian itu turun 37,2 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Adapun total penjualan DSNG selama kuartal I/2023 menembus Rp2,06 triliun, naik 25,6 persen dibandingkan dengan kuartal I/2022 sebesar Rp1,64 triliun dan mayoritas disumbang oleh segmen minyak sawit yang tercatat berkontribusi sebesar Rp1,81 triliun atau naik 46,2 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper