Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Lo Kheng Hong, Sri Prakash Lohia, dan Anthoni Salim Bagi Dividen Pekan Ini

Sejumlah emiten di bawah sayap kepemilikan Lo Kheng Hong, Sri Prakash Lohia dan Anthoni Salim bakal membagikan dividen tunai pada pekan ini.
Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk Anthoni Salim (kanan) memberikan penjelasan kepada awak media usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dan luar biasa, di Jakarta, Rabu (29/5/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk Anthoni Salim (kanan) memberikan penjelasan kepada awak media usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dan luar biasa, di Jakarta, Rabu (29/5/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah emiten di bawah sayap kepemilikan Lo Kheng Hong, Sri Prakash Lohia dan Anthoni Salim bakal membagikan dividen tunai pada minggu keempat Juli 2023.

PT Clipan Finance Indonesia Tbk. (CFIN) yang menjadi koleksi dari Lo Kheng Hong melakukan pembagian dividen sebesar Rp100 per saham. Clipan Finance mengumumkan jadwal pembagian dividen tunai sebesar Rp100 per saham untuk tahun buku 2022, usai 10 tahun lamanya perusahaan tidak membagikan dividen.

Manajemen Clipan Finance menyampaikan bahwa total dividen yang dibagikan mencapai Rp398,45 miliar. Dividen yang dibagikan setara dengan 128 persen dari laba bersih tahun lalu, yakni Rp310,72 miliar. 

Sebelumnya, Direktur Utama Clipan Finance Harjanto Tjitohardjojo mengatakan ada beberapa pertimbangan perseroan membagikan dividen, salah satunya karena hasil kinerja laba CFIN pada 2022.

“Posisi laba posisi laba ditahan CFIN Rp3,7 triliun. Harapannya rasio ROE [Return on Equity] akan jauh membaik,” kata Harjanto kepada Bisnis, Kamis (22/6/2023). 

Salah satu emiten Grup Salim, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) pun akan membagikan dividen sebesar Rp188 per saham. RUPST ICBP memutuskan membagikan dividen sebesar Rp2,19 triliun atau sebesar Rp188 per saham. 

Total dividen yang dibagikan ICBP untuk tahun buku 2022 mencerminkan rasio pembayaran sebesar 47,83 persen dari laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp4,58 triliun.

Dari sisi investor asing, JP Morgan Chase & Co. termasuk salah satu yang mengakumulasi saham ICBP sepanjang kuartal II/2023 dalam jumlah jumbo. Menilik risalah kepemilikan saham di Bloomberg Terminal, JP Morgan Chase & Co. sepanjang tiga bulan kedua tahun ini secara total mengakumulasi 26,54 juta lembar saham ICBP. 

Kepemilikan JP Morgan di ICBP meroket dari 6,91 juta lembar per akhir kuartal I/2023 menjadi 33,45 juta lembar per akhir Juni 2023. Akumulasi jumbo itu mengikuti aksi borong serupa sepanjang kuartal I/2023 sebanyak 5,91 juta lembar saham ICBP. 

Selain JP Morgan, Fidelity International Ltd. atau FIL Ltd. yang merupakan investor korporasi terbesar kedua setelah First Pacific Co. Ltd. juga melakukan aksi akumulasi sebesar 3,89 juta lembar sepanjang kuartal II/2023. Kepemilikannya di ICBP bertambah dari 88,12 juta lembar menjadi 92,02 juta lembar.

Sementara itu, emiten milik konglomerat Sri Prakash Lohia, PT Indorama Synthetics Tbk. (INDR) akan membagikan dividen senilai Rp Rp 157,04 miliar atau setara Rp240 per saham, yang akan dibayarkan pada 25 Juli 2023.

Selain soal dividen, dalam rapat umum pemegang saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada 27 Juni 2023 itu, turut disepakati juga saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaanya sebesar US$306,45 juta.

Berdasarkan laporan keuangan 2022, INDR membukukan pendapatan bersih senilai US$936,14 juta atau setara dengan Rp14,72 triliun sepanjang 2022 (kurs rupiah Rp15.731).

Pendapatan tersebut disokong oleh pendapatan lokal yang tercatat sebesar US$493,87 juta setara Rp7,76 triliun dan pendapatan ekspor sebesar US$444,04 juta atau setara Rp6,98 triliun.

Sementara itu, beban pokok pendapatan INDR ikut naik sebesar 13,38 persen menjadi US$855,33 juta atau Rp13,45 triliun, dari sebelumnya sebesar US$754,33.

INDR mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 49,70 persen pada 2022. Laba INDR tercatat sebesar US$42,53 juta atau Rp669,03 miliar pada 2022, turun dibandingkan dengan tahun sebelumnya  yang tercatat sebesar US$84,56 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper