Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyeksi Harga Emas Pekan Depan Menanti Suku Bunga The Fed

Prospek harga emas global pekan depan diprediksi masih akan terkonsolidasi menantikan pertemuan Bank Sentral AS Federal Reserve (The Fed).
Prospek harga emas global pekan depan diprediksi masih akan terkonsolidasi menantikan pertemuan Bank Sentral AS Federal Reserve (The Fed). /Pexels.
Prospek harga emas global pekan depan diprediksi masih akan terkonsolidasi menantikan pertemuan Bank Sentral AS Federal Reserve (The Fed). /Pexels.

Bisnis.com, JAKARTA - Prospek harga emas global pekan depan diprediksi masih akan terkonsolidasi menantikan pertemuan Bank Sentral AS Federal Reserve (The Fed) melalui Federal Open Market Committee (FOMC) yang digelar pada 25-26 Juli 2023.

Analis Komoditas Lukman Leong memperkirakan The Fed akan menaikan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan pekan depan. Hal tersebut sejalan dengan proyeksi "dot-plot" terbaru dari para anggota FOMC yang menetapkan kebijakan bank sentral bahwa suku bunga acuan akan mencapai puncaknya di 5,50 persen-5,75 persen.

"Harga emas diperkirakan masih akan berkonsolidasi di bawah level resistant US$1.980 dan level psikologis US$2.000 sebelum FOMC, investor cenderung wait and see menantikan pidato Ketua The Fed Jerome Powell," ujar Lukman kepada Bisnis dikutip Minggu, (23/7/2023).

Menurutnya, yang akan dinantikan oleh investor adalah seberapa hawkish atau dovish pernyataan Powell untuk mendapatkan sinyal akan kenaikan selanjutnya atau telah mencapai puncak.

Selain itu, dia mengatakan yang perlu menjadi perhatian investor ke depan adalah data PDB AS kuartal II/2023 yang akan diumumkan 27 Juli dan indeks harga belanja personal (Price Consumption Expenditure/PCE) yang akan dirilis 28 Juli 2023.

Di lain sisi, Departemen Tenaga kerja AS melaporkan jumlah warga yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran baru turun 9.000 ke 228.000 pekan lalu. Sementara itu, klaim pengangguran lanjutan naik 33.000 ke level 1,754 juta.

Dengan data ini, pasar memperkirakan the Fed akan menaikkan suku bunga untuk terakhir kalinya pada akhir pertemuan kebijakan 25-26 Juli pekan depan.

"Emas diperkirakan akan berkonsolidasi di range US$1.960-US$1.985 sebelum FOMC. Apabila tidak ada kejutan hawkish, maka emas berpotensi melewati US$2.000 setelah FOMC," pungkas Lukman.

Adapun, harga emas global melemah pada penutupan perdagangan Jumat (21/7/2023), memperpanjang penurunan untuk hari kedua berturut-turut karena dolar AS menguat menjelang pertemuan kebijakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pekan depan.

Mengutip data Bloomberg, harga emas Comex kontrak Desember 2023 turun 0,22 persen atau 4,5 poin menjadi US$2.005,30 per troy ounce pada akhir perdagangan Jumat (21/7/2023). Harga emas spot juta turun 0,39 persen ke level 1.961,94 per troy ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper