Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Menguat Ditopang Sentimen Rilis Laporan Keuangan Kuartalan

Wall Street menguat didukung oleh kenaikan sektor keuangan dan teknologi ketika investor menunggu laporan keuangan dari beberapa perusahaan terbesar di AS.
Pekerja berada di lantai Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (3/1/2021). Bloomberg/Michael Nagle
Pekerja berada di lantai Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (3/1/2021). Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Senin (17/7/2023), didukung oleh kenaikan sektor keuangan dan teknologi ketika investor menunggu laporan keuangan kuartalan dari beberapa perusahaan terbesar di Amerika Serikat.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 76,32 poin atau 0,22 persen, menjadi menetap pada level 34.585,35. Indeks S&P 500 menguat 17,37 poin atau 0,39 persen ke posisi 4.522,79. Indeks Komposit Nasdaq meningkat 131,24 poin atau 0,93 persen, menjadi ditutup pada 14.244,95.

Enam dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor utilitas dan real estat memimpin penurunan masing-masing melemah 1,18 persen dan 0,83 persen. Sementara itu, sektor teknologi dan keuangan memimpin penguatan dengan masing-masing terangkat 1,33 persen dan 1,00 persen.

Saham-saham AS diperdagangkan lebih tinggi pada Senin (17/7/2023), dipimpin oleh Nasdaq yang padat teknologi. Investor bersiap untuk minggu sibuk dengan laporan keuangan perusahaan kuartal kedua, dengan hasil dari lembaga keuangan seperti Goldman Sachs, Morgan Stanley, Bank of America dan perusahaan teknologi seperti Tesla dan Netflix akan dirilis minggu ini.

Investor akan memperhatikan prospek perusahaan, dengan pendapatan untuk kuartal tersebut diperkirakan turun 8,1 persen, menurut data Refinitiv, penurunan yang lebih besar dari penurunan 5,7 persen yang diperkirakan pada awal bulan.

"Jelas, kami akan mendapatkan semua laporan (pendapatan) ini tetapi menurut saya pendapatan akan bagus dan pada akhirnya, bagaimana anda menilai saham - berdasarkan pendapatan dan dividen," kata Stephen Massocca, wakil presiden senior di Wedbush Securities di San Francisco, dikutip dari Antara.

Beberapa hari berikutnya penuh dengan katalisator pasar potensial, dengan beberapa analis memperkirakan musim pendapatan yang suram dengan keuntungan yang lebih rendah. Sementara itu, Federal Reserve diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada pertemuan kebijakannya minggu depan, dan suku bunga yang tinggi tetap menjadi perhatian utama Wall Street.

"Wall Street bersiap untuk beberapa laporan pendapatan bank besar yang mungkin tidak mencerminkan apa yang dikatakan JPMorgan minggu lalu. Kunci untuk pasar saham tetap perdagangan teknologi mega-cap dan banyak pedagang tidak akan melakukan penentuan posisi besar sampai kita mendengar Netflix dan Tesla," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.

"Sementara penurunan inflasi minggu lalu adalah berita bagus untuk The Fed dan perangnya terhadap harga-harga yang lebih tinggi, investor ekuitas harus berhati-hati dengan apa yang mereka inginkan, karena ini adalah lereng yang licin untuk pertumbuhan pendapatan dan karenanya valuasi saham sekarang cukup panjang," kata Mike Wilson, kepala investasi dan kepala strategi ekuitas AS di Morgan Stanley.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper