Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan angkutan pertambangan PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk. (MAHA) menatapkan harga penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) sebesar Rp118 per saham. MAHA diperkirakan akan mendapatkan dana sebanyak-banyaknya Rp491,5 miliar dari IPO ini.
Calon perusahaan tercatat afiliasi PT Prima Andalan Mandiri Tbk. (MCOL) menawarkan sebanyak 4,16 miliar saham ke publik dengan harga Rp118 per saham. Dengan nilai tersebut, MAHA diperkirakan mampu meraih dana sebesar Rp491,5 miliar dari IPO ini.
Sebagaimana diketahui, MAHA melepas maksimal 4,16 miliar saham, dengan nominal Rp60 per saham atau setara 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Rencananya, dana hasil IPO sekitar 60 persen akan digunakan untuk pembelian armada 100 unit truk baru senilai Rp290 miliar. Rinciannya, 50 unit dump truck tipe FMX 440 seharga Rp2,8 miliar per unit, dan 50 unit prime mover FH16 610 seharga Rp3 miliar per unit.
MAHA juga akan membeli truk dari PT Eka Dharma Jaya Sakti dengan periode pembelian Juli 2023 hingga Desember 2023 dengan tujuan untuk armada peningkatan produksi.
Selanjutnya, sekitar 40 persen dana IPO akan digunakan untuk pembelian sekitar 50 unit dolly dan 100 unit vessel untuk peningkatan kapasitas produksi dan peremajaan unit. Pembelian ini akan dilakukan pada Agustus 2023 hingga Desember 2023, kemudian sisanya pada 2024 secara bertahap.
Baca Juga
Saat ini, pemegang saham MAHA sebelum IPO adalah PT Edika Agung Mandiri sebesar 46 persen atau 5,75 miliar saham. Kemudian, Yenni Hamidah Koean, Eka Rosita Kasih, Diah Asriningpuri Sugianto, dan Arief Sugianto masing-masing menggenggam 10 persen saham.
Lalu, Handy Glivirgo dan Muhammad Akbar masing-masing mengempit 5 persen saham MAHA, dan Herman Kusnanto Kasih Tjia memiliki 4 persen saham MAHA.
Adapun pengendali MAHA adalah Eddy Sugianto yang sekaligus juga komisaris utama emiten batu bara MCOL. Adapun, Eddy Sugianto masuk jajaran orang terkaya RI versi Forbes dengan total harta kekayaan US$1,2 miliar.