Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ramai Konglomerat Bawa Anak Usaha IPO: AMMN, MBMA, ERAL hingga HUMI

Para pemilik grup besar kompak mengantarkan anak-anak usahanya menggelar IPO pada tahun ini.
Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto kembali fokus mengembangkan Goro, yaitu bisnis di sektor retail untuk turut mendorong sektor UKM nasional berkembang./Bisnis-Istimewa
Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto kembali fokus mengembangkan Goro, yaitu bisnis di sektor retail untuk turut mendorong sektor UKM nasional berkembang./Bisnis-Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Aksi penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) pada 2023 diwarnai nama-nama familiar. Penggalangan dana tahun ini turut diramaikan oleh sejumlah anak usaha dari emiten tercatat.

Teranyar, terdapat PT Humpuss Maritim International Tbk. (HUMI) yang bersiap melakukan IPO. HUMI yang merupakan anak usaha dari PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. (HITS) akan menawarkan sebanyak-banyaknya 2,70 miliar saham baru atau maksimal 15 persen dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Saham dengan nominal Rp100 per lembarnya itu rencananya akan ditawarkan ke publik dengan harga awal Rp100. Dengan demikian, potensi dana yang akan dihimpun oleh HUMI dari penawaran ini sebanyak-banyaknya adalah Rp270,70 miliar.

Per 9 November 2022, HITS merupakan pemegang saham mayoritas HUMI dengan kepemilikan mencapai 13,80 miliar saham atau setara 89,99 persen. Kemudian PT Humpuss Transportasi Kimia menjadi pemegang saham selanjutnya dengan porsi sebesar 10 persen. Koperasi Karyawan Bhakti Samudra menjadi pemegang saham minoritas dengan kepemilikan 0,002 persen.

Dengan dilaksanakannya IPO, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham HUMI bakal ikut berubah. Kepemilikan HITS akan terdilusi menjadi 71,99 persen, kemudian porsi kepemilikan PT Humpuss Transportasi Kimia menjadi 8 persen dan masyarakat mengempit 15 persen saham HUMI.

Humpuss Maritim International berencana menggunakan sekitar 10 persen dari dana hasil IPO untuk kebutuhan modal kerja guna memenuhi kebutuhan operasional rutin dan pengembangan Management Information System dan digitalisasi bisnis.

Adapun sisanya akan dipakai untuk memperkuat ekuitas dalam rangka pengembangan usaha entitas anak seperti PT PCS Internasional, PT OTS Internasional, PT Humpuss Transportasi Curah, PT MCS Internasional dan PT ETSI Hutama Maritim.

Aksi memboyong anak usaha untuk IPO juga dilakukan oleh Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA). ERAA membuka jalan bagi anak usahanya PT Sinar Eka Selaras Tbk. (ERAL) untuk melantai di Bursa Efek Indonesia.

Dalam IPO ini, ERAL yang merupakan pengelola Urban Republic itu akan menawarkan sebanyak-banyak 1,03 miliar saham yang dibanderol seharga Rp370—Rp410 per saham. Dengan demikian, anak usaha Sinar Eka Selaras berpotensi meraih dana segar maksimal Rp425,38 miliar.

Merujuk prospektusnya, dana ratusan miliar rupiah itu bakal digunakan ERAL untuk memberi pinjaman kepada entitas anak dengan porsi sekitar 37 persen yang akan dikucurkan untuk PT Mitra Internasional Indonesia dan PT Era Aktif Indonesia.

Selain itu, sekitar 13,75 persen untuk pemberian modal dalam bentuk penyetoran modal kepada entitas anak PT Era Gaya Indonesia dan PT Master Selam Nusantara. Suntikan dana kepada anak usaha ERAL tersebut akan digunakan, antara lain, sebagai modal kerja, pengembangan gerai baru, pengadaan peralatan, hingga promosi dan pemasaran.

Selanjutnya alokasi mayoritas sebesar 49,25 persen akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja ERAL guna mendukung kegiatan usaha utama dan operasional.

Didirikan pada 2009, ERAL merupakan perusahaan yang bergerak di bisnis perdagangan end-to-end produk ritel dengan fokus bidang komputer dan perlengkapan elektronik serta pakaian untuk beberapa merek di Indonesia.

ERAL dan perusahaan anak juga berfokus pada produk gaya hidup, seperti aksesori, Internet of Things (IoT), pakaian olahraga, serta produk aktivitas luar ruangan atau outdoor dengan berbagai konsep toko dari multibrand, seperti Urban Republic, Urban Adventure dan JD Sports ataupun monobrand, seperti Asics, DJI, serta Garmin. 

Sebelum IPO, 99.99 persen saham ERAL digenggam oleh PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA). Kepemilikan saham ERAA di dalam PT Sinar Eka Selaras Tbk. (ERAL) bakal terdilusi menjadi 79,99 persen setelah IPO seiring dengan masuknya investor publik dengan porsi 19,4 persen.

AMMN dan MBMA

Sejumlah IPO yang masuk dalam daftar nilai emisi terbesar tahun ini turut mengusung nama-nama perusahaan tercatat dan grup konglomerasi besar di belakangnya. Beberapa di antaranya adalah PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) yang merupakan afiliasi Grup Salim dan PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) yang merupakan afiliasi Grup Saratoga dan Garibaldi ‘Boy’ Thohir.

AMMN yang resmi melantai di bursa saham pada 7 Juli 2023 menawarkan 6,32 miliar saham atau 8,80 persen dari modal ditempatkan dan disetor. Dengan harga penawaran di level Rp.695 per saham, AMMN berhasil meraup dana IPO sebesar Rp10,72 triliun atau yang terbesar tahun ini.

Sebagai informasi, PT Sumber Gemilang Persada (SGP) sebagai pemilik terbesar saham AMMN setelah IPO memiliki hubungan dengan Anthoni Salim dan calon penerusnya, Axton Salim. Lingkaran jaringan Anthoni Salim dalam struktur kepemilikan langsung Amman bukan hanya tampak dari SGP, melainkan juga PT AP Investment dan PT Pesona Sukses Cemerlang.

Struktur kepemilikan saham AMMN setelah IPO ialah SGP 32,44 persen, PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) 21,09 persen, AP Investment 15,58 persen, PT Alpha Investasi Mandiri 7,17 persen, PT Pesona Sukses Cemerlang 6,58 persen, PT Sumber Mineral Citra Nusantara 4,67 persen, PT Medco Services Indonesia 3,67 persen, dan masyarakat/ publik 8,8 persen.

Sementara itu, hajatan IPO MBMA yang berlangsung pada April 2023 berhasil menghimpun dana dengan nilai Rp8,74 triliun. Merdeka Battery melepas 11 miliar saham baru yang mewakili 10,24 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.

PT Merdeka Energi Nusantara (MEN) merupakan pemegang saham mayoritas MBMA setelah IPO dengan kepemilikan mencapai 49,21 persen. Boy Thohir menjadi pemegang saham dengan porsi besar selanjutnya di 11,14 persen, sementara investor publik sebanyak 10,24 persen.

MBMA merupakan perusahaan yang berada di bawah kendali PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) melalui PT Merdeka Energi Nusantara. MDKA tercatat mengempit 99,99 persen saham MEN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper