Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rebalancing Indeks LQ45, Saham BRMS, GGRM hingga MAPI Berpeluang Masuk

Analis memperkirakan saham-saham seperti BRMS, MAPI, hingga GGRM dapat masuk menjadi anggota LQ45 pada rebalancing yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini.
Analis memperkirakan saham-saham seperti BRMS, MAPI, hingga GGRM dapat masuk menjadi anggota LQ45 pada rebalancing yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini./Himawan L Nugraha
Analis memperkirakan saham-saham seperti BRMS, MAPI, hingga GGRM dapat masuk menjadi anggota LQ45 pada rebalancing yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini./Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) akan segera melakukan rebalancing terhadap Indeks LQ45 untuk periode Agustus 2023 sampai Januari 2024. Sejumlah saham diperkirakan dapat menghuni indeks ini.

Research & Consulting Manager Infovesta Kapital Advisori Nicodimus Anggi Kristiantoro mengatakan beberapa saham seperti ADMR, BRMS, GGRM, MAPI, PNLF, hingga TCPI berpotensi dapat menghuni indeks terlikuid di lantai Bursa ini.

"Pertimbangannya ada dari berbagai kombinasi yakni dari sisi rata-rata nilai transaksi terbesar dalam satu tahun terakhir, kemudian kapitalisasi pasar tertinggi, kemudian lihat pula kondisi keuangan dan prospek pertumbuhan emiten tersebut," kata Nicodimus kepada Bisnis, Rabu (12/7/2023).

Dia menjelaskan saham BRMS, ADMR, dan TCPI berpotensi kuat masuk ke jajaran LQ45, karena memiliki rata-rata nilai transaksi harian yang paling tinggi. Selain itu, menurutnya saham-saham tersebut memiliki kapitalisasi pasar yang cukup besar di antara saham lainnya.

Sebagai informasi, saham BRMS tercatat memiliki kapitalisasi pasar Rp22,69 triliun, ADMR dengan kapitalisasi pasar Rp42,93 triliun, dan TCPI dengan kapitalisasi pasar Rp36,25 triliun.

Adapun untuk semester II/2023, Nicodimus menuturkan katalis LQ45 akan datang dari perusahaan-perusahaan big caps yang diperkirakan akan menunjukkan kinerja positif di semester II/2023 ini.

"Katalis untuk LQ45 akan lebih didukung oleh sentimen dari domestik, apalagi menjelang pemilu," ucapnya.

Nicodimus mencatat, selama 6 bulan menjelang Pemilu 2024, emiten-emiten berkapitalisasi pasar besar atau big cap akan mampu mencatatkan kinerja positif yang lebih tinggi dibanding small-mid cap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper