Bisnis.com, JAKARTA - Emiten bauksit Grup Harita PT Cita Mineral Investindo Tbk. (CITA) memproyeksikan pendapatan akan menurun pada 2023 seiring larangan ekspor bauksit yang berlaku efektif pada 10 Juni 2023.
Direktur Cita Mineral Investindo Yusak Lumba Pardede memperkirakan pendapatan CITA dapat menurun akibat adanya larangan ekspor bauksit ini.
"Secara pendapatan mungkin akan menurun karena salah satunya dari sisi harga, antara lokal dan ekspor berbeda," kata Yusak dalam paparan publik, dikutip Kamis (29/6/2023).
Sebagai informasi, sepanjang 2022 penjualan CITA didominasi oleh penjualan ekspor sebesar Rp3,9 triliun dan penjualan dalam negeri sebesar Rp1,79 triliun.
CITA memperkirakan penurunan kinerja tersebut masih akan berlanjut di tahun 2024, di mana pendapatan CITA merefleksikan seluruh penjualannya untuk memenuhi kebutuhan metallurgical grade bauxite (MGB) domestik, apabila tidak ada perubahan lain dalam regulasi
Meski demikian, Yusak menuturkan CITA masih optimistis dapat bertahan melalui dukungan dan pasokan bauksit ke PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW).
Dia melanjutkan, CITA berharap dengan peningkatan kapasitas WHW untuk memproduksi smelter grade alumina (SGA) sampai dengan 2 juta ton per tahun sejak 2022, CITA dapat meningkatkan supplai MGB ke WHW.
"Kami bersyukur dampak tersebut dapat dimitigasi perusahaan, dengan mendukung WHW dalam memasok bahan baku kepada WHW yang telah menyelesaikan fasilitas pemurnian fase II. Dengan selesainya fasilitas pemurnian WHW fase II ini, kami berharap kami bisa mensuplai kebutuhan WHW di tahun ini maupun tahun ke depan," ujarnya.