Bisnis.com, JAKARTA — Produsen makanan olahan Fiesta PT Central Proteina Prima Tbk. (CPRO) berencana membangun pabrik baru pengolahan pakan ternak di Jawa Tengah dengan nilai investasi sebesar Rp365 miliar.
Direktur Utama Central Proteina Prima Hendri Laiman mengatakan pabrik baru tersebut akan ditargetkan mulai di bangun semester I/2023 dengan kucuran dana Rp235 miliar dari total capex yang disiapkan hampir Rp400 miliar.
“Pembangunan pabrik pakan ini diperkirakan akan membutuhkan biaya sebesar Rp365 miliar, Rp235 miliar pada 2023 dan sisanya dilanjutkan untuk tahun depan, dengan kondisi nilai tukar saat ini,” kata Hendri Laiman dalam paparan publik, Selasa (27/6/2023).
Sebanyak 40 miliar dari capex akan digunakan untuk penambahan pengolahan pakan, kemudian sekitar Rp40 miliar juga akan digunakan untuk perbaikan mesin tambak ikan, untuk fasilitas tambak benur sekitar Rp10 miliar dan sisanya untuk maintenance fasilitas CPRO.
Capex yang disiapkan CPRO berasal dari pembiayaan EBITDA dan pembiayaan bank. Hingga Juni 2023, CPRO telah mengalokasikan capex sebesar Rp40 miliar dari total keseluruhan.
“Capex akan banyak kita alokasikan di semester II karena pembangunan pabrik baru,” jelasnya.
Baca Juga
Sebenarnya CPRO baru saja meresmikan pabrik pada Oktober tahun lalu dan mulai beroperasi tahun ini. Saat ini, pabrik makanan olahan Kendal tersebut memproduksoi 600 ton per bulan dan akan ditingkatkan produksinya hingga 1.000 ton per bulan.
“Maksimal semester 1/2024 sudah segitu [produksinya] dan akan bertahap ditambah hingga 1.500 di 2024,” jelas Hendri.
Pabrik tersebut fokus untuk mengolah makanan beku berbasis boga bahari dengan merek Fiesta Seafood dan Shifudo. Pabrik Kendal ini berdiri di lahan 2,2 hektare (ha) dengan kapasitas mencapai 1.000 ton per bulan. Pada pengembangan utilitas, capex yang disiapkan untuk pabrik ini sekitar Rp20 miliar. Hal itu disebut Hendri untuk mengimbangi permintaan pasar yang saat ini sangat antusias.
Saat ini, CPRO memiliki beberapa pabrik dengan total kapasitas produksi mencapai 900.000 ton per tahun. Rinciannya adalah pabrik pakan saat ini 80 persen sementara pabrik pengolahan makanan beku saat ini sekitar 60 persen.