Bisnis.com, JAKARTA - Emiten industri akuakultur, budidaya ikan dan udang PT Central Proteina Prima Tbk. (CPRO) membukukan kenaikan laba bersih sepanjang tahun 2021.
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip pada Senin (2/5/2022), per 31 Desember 2021, emiten bersandi saham CPRO itu mencatatkan laba bersih sebanyak Rp2,21 triliun, meroket 479,93 persen dibandingkan dengan laba pada tahun 2020 senilai Rp381,42 miliar.
CPRO membukukan penjualan bersih senilai Rp8,02 triliun. Realisasi itu naik 5,94 persen dibandingkan raihan pada tahun sebelumnya Rp7,57 triliun.
Kenaikan beban pokok penjualan tidak membuat laba usaha CPRO menurun. Tercatat, perusahaan membukukan laba usaha Rp821,78 miliar, meningkat dibandingkan laba usaha pada tahun 2020 senilai Rp618,32 miliar.
Dilihat dari kontributor penjualan, pendapatan utama CPRO masih berasal dari penjualan pakan senilai Rp6,4 triliun. Realisasi tersebut itu naik dibandingkan catatan akhir 2020 yang senilai Rp5,96 triliun.
Selanjutnya, segmen produk makanan juga tercatat naik dari Rp1,29 triliun menjadi Rp1,32 triliun pada akhir tahun 2021. Sedangkan, segmen benur dan lain-lain masing-masing menyumbangkan penjualan sebesar Rp276,39 miliar dan Rp19,69 miliar.
Baca Juga
Sementara itu, jumlah aset CPRO hingga akhir 2021 terpantau naik menjadi Rp6,44 triliun. Adapun, liabilitas perseroan menurun menjadi Rp3,58 triliun dari sebelumnya Rp5,61 triliun.
Adapun sebelumnya, manajemen CPRO menargetkan penjualan mencapai minimal Rp8,5 triliun dengan EBITDA sekitar Rp1 trilliun dan laba bersih sekitar Rp500 miliar pada 2022.
Direktur Utama CP Prima Hendri Laiman mengatakan target penjualan tahun ini tumbuh antara 5 hingga 10 persen.
“Target penjualan tersebut sebagian besar tetap berasal dari penjualan pakan, terutama dari peningkatan penjualan pakan hewan kesayangan dan pakan budidaya perikanan,” katanya dalam keterangan resmi dikutip Jumat (14/1/2022).
Hendri menambahkan guna mendukung peningkatan penjualan perseroan menganggarkan belanja modal sebesar Rp320 miliar pada 2022. Sebagian besar alokasi belanja modal adalah untuk membangun fasilitas produksi baru seperti pabrik pakan hewan, pabrik makanan beku, fasilitas pembenuran udang dan beberapa proyek lainnya.
Lalu sisa anggaran akan digunakan untuk memelihara fasilitas produksi yang sudah ada. CPRO memilki dua proyek yang dalam tahap pembangunan, yaitu fasilitas pabrik pakan hewan yang juga bisa memproduksi pakan ikan, dan pabrik makanan olahan.