Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CPRO Lunasi Utang Tranche A, Dua Komisaris Undur Diri

PT Central Proteina Prima Tbk. (CPRO) melaporkan telah melunasi seluruh uutang Tranche A senilai US$51,51 juta.
CEO PT Central Proteina Prima Tbk. (CPRO) Hendri Laiman (kedua dari kiri) melaporkan CPRO telah melunasi seluruh uutang Tranche A senilai US$51,51 juta.
CEO PT Central Proteina Prima Tbk. (CPRO) Hendri Laiman (kedua dari kiri) melaporkan CPRO telah melunasi seluruh uutang Tranche A senilai US$51,51 juta.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Central Proteina Prima Tbk. (CPRO) melaporkan telah melunasi seluruh utang Tranche A dari Senior Facility Agreement (SFA) hasil restrukturisasi obligasi tahun 2021 yang lalu senilai US$51,51 juta.

CEO CPRO Hendri Laiman menyampaikan pada 15 Desember 2023, perseroan telah melunasi seluruh utang Tranche A dari Senior Facility Agreement (SFA) hasil restrukturisasi obligasi tahun 2021 yang lalu. Hal ini dikonfirmasi oleh Madison Pacific selaku wali
amanat para pemegang obligasi berdasarkan surat pernyataan tanggal 17 Januari 2024.

"Pelunasan hutang ini lebih cepat dua tahun dari masa jatuh tempo utang yang jatuh pada tahun 2025, terutama disebabkan oleh kinerja perseroan yang semakin membaik dalam beberapa tahun terakhir," ujarnya dalam siaran pers, Senin (29/1/2024).

Menurut Hendri Laiman, perbaikan kinerja CPRO ditopang oleh tingginya animo para petambak budidaya perikanan, tumbuhnya konsumsi makanan boga bahari, dan berkembangnya komunitas pencinta hewan kesayangan. Sebagai informasi, CPRO merupakan emiten yang bergerak di bidang olahan makanan, salah satu prouknya ialah Fiesta Seafood.

Setelah pelunasan utang Tranche A dari SFA, tersisa hutang Tranche B dari SFA dengan total sekitar US$16 juta atau kurang lebih setara dengan Rp250 miliar yang akan jatuh tempo pada tahun 2026.

"Pelunasan utang SFA lebih dini mengurangi beban keuangan CPRO, sehingga penghematan biaya ini dapat digunakan untuk mendanai capex ekspansi di bidang pengolahan makanan boga bahari dan pabrik pakan," jelas Hendri Laiman.

Sementara itu, CPRO juga telah merencanakan untuk mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPLSLB) terkait dengan pengunduran diri Komisaris Perseroan, Michael Nacson dan Tobias Damek. Kedua Komisaris CPRO ini sebelumnya diangkat melalui RUPSLB pada tahun 2018 untuk mengemban tugas khusus untuk menyelesaikan kewajiban finansial pasca restrukturisasi obligasi.

Hendri Laiman menjelaskan dengan lunasnya utang Tranche A dari SFA, CPRO menghormati keinginan Mr. Nacson dan Mr. Damek dan merencanakan RUPSLB untuk mendapatkan persetujuan pemegang saham sesuai dengan peraturan pasar modal yang berlaku mengenai perubahan pengurus Perseroan.

Pada tahun 2024, sambung Hendri Laiman, CPRO tetap fokus untuk meningkatkan penjualan di kedua segmen utama bisnis, yaitu segmen produk makanan boga bahari dan segmen bisnis pakan, baik pakan budidaya perikanan dan makanan hewan kesayangan.

"Realisasi rencana capex perseroan yang mencakup kedua lini bisnis utama menjadi kunci pertumbuhan CPRO karena kapasitas produksi yang terbatas," imbuhnya.

Sebelumnya, CPRO berencana membangun pabrik baru pengolahan pakan ternak di Jawa Tengah dengan nilai investasi sebesar Rp365 miliar.

Sepanjang Januari hingga September 2023, CPRO berhasil meningkatkan laba bersih sebesar 12,5% menjadi Rp321,43 miliar dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Pendapatan CPRO naik sebesar 9,5% year-on-year (YoY) menjadi Rp6,76 triliun didorong oleh peningkatan penjualan dari bisnis pakan dan segmen makanan. Walaupun beban pokok penjualan naik 11,8% menjadi Rp5,49 triliun, CPRO dapat membukukan pertumbuhan laba kotor 0,7% YoY menjadi Rp1,27 triliun.

Namun, beberapa pos biaya juga mencatatkan kenaikan seiring dengan peningkatan penjualan dan program penetrasi pasar CPRO dalam segmen makanan olahan. Beban penjualan CPRO naik sebesar 17,0% menjadi Rp315,57 miliar dan beban umum dan administrasi juga naik tipis sebesar 0,9% menjadi Rp347,29 miliar YoY.

"Berdasarkan pencapaian tersebut, CPRO optimis dapat mencapai target pertumbuhan penjualan tahun 2023 yang diproyeksikan mencapai sekitar Rp9 triliun," jelas Hendri Laiman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper