Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan pada 5,75 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan ini. Analis melihat terdapat beberapa saham seperti bank dan properti yang akan diuntungkan dengan aksi BI mempertahankan suku bunga ini.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina menuturkan proyeksi suku bunga BI telah diekspektasikan oleh pelaku pasar. Menurutnya, dampak dari penetapan suku bunga acuan BI yang akan diumumkan besok, Kamis (22/6/2023) akan terbatas ke Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
"Kecuali dari BI nanti memberikan sinyal penurunan BI Rate di masa depan. Ini akan jadi berita positif yang mampu mendorong IHSG," ucap Martha kepada Bisnis, Rabu (21/6/2023).
Dengan kondisi suku bunga tinggi, industri dan ekonomi secara keseluruhan menurutnya tidak akan terlalu diuntungkan. Namun, kata dia, suku bunga yang dipertahankan di level saat ini akan lebih baik daripada dinaikkan.
"Jadi dengan stabilnya BI rate ini, para pengusaha memiliki sedikit kepastian terkait tingkat bunga," ujar dia.
Menurut Martha, beberapa sektor akan diuntungkan dengan stabilnya suku bunga acuan BI ini. Sektor-sektor tersebut merupakan sektor-sektor yang sensitif dengan suku bunga seperti properti, perbankan, dan otomotif.
Baca Juga
Adapun sektor teknologi yang dirugikan dengan peningkatan suku bunga, menurutnya tidak akan terlalu mendapatkan dampak dari stabilnya suku bunga acuan. Dia menilai sektor teknologi akan lebih erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi dan belanja konsumen.
Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan saham BMRI dan ASII terkait dengan suku bunga.