Bisnis.com, JAKARTA - Emiten batu bara milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) memutuskan tidak membagikan dividen.
Dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) tahun buku 2022 pada Senin 19 Juni 2023 di Wisma Barito Pacific, pemegang saham menyetujui penggunaan laba untuk pembiayaan kegiatan perseroan. Oleh karena itu, tidak ada pembagian dividen dari laba.
"Menyetujui penggunaan laba bersih tahun buku 2022 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, yang berjumlah Rp 570,9 miliar dimana seluruhnya dicatat sebagai laba yang ditahan untuk membiayai kegiatan usaha perseroan," jelas manajemen CUAN dalam keterangan tertulis.
Padahal, CUAN mencatatkan kenaikan laba bersih hingga 2.490 persen menjadi Rp570,89 miliar pada 2022. Berdasarkan laporan keuangan 2022, CUAN membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih sebesar Rp570,89 miliar pada 2022. Laba tersebut melejit dari 2021 sebesar Rp22,03 miliar.
Pertumbuhan laba CUAN tersebut ditopang oleh meningkatnya pendapatan hingga 277,54 persen yoy dari Rp402,47 miliar pada 2021 menjadi Rp1,51 triliun pada 2022.
Seiring meningkatnya pendapatan, beban pokok pendapatan CUAN turut meningkat 103,83 persen yoy menjadi sebesar Rp438,60 miliar, dari tahun sebelumnya sebesar Rp215,18 miliar.
Baca Juga
Kemudian, beban penjualan perseroan juga turut meningkat menjadi Rp314,72 miliar dari sebelumnya Rp96,92 miliar. Serta beban umum dan administrasi naik dari Rp18,91 miliar menjadi Rp32,84 miliar.
Secara rinci, pendapatan CUAN berasal dari penjualan domestik dan penjualan ekspor. Penjualan batu bara domestik tercatat sebesar Rp1,12 triliun naik sebesar 1.896 persen dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp56,30 miliar. Sedangkan, penjualan batu bara ekspor sebesar Rp395,24 miliar naik 14,18 persen dari sebelumnya Rp346,17 miliar.
Per Desember 2022, total nilai aset CUAN mengalami peningkatan 46,85 persen menjadi Rp1,74 triliun, dibandingkan Desember 2021 yang sebesar Rp1,18 triliun. Sementara total liabilitas tercatat turun sebesar 1,45 persen menjadi Rp465,86 miliar dari sebeumnya Rp472,72 miliar.
Sebagai informasi, CUAN baru resmi melantai di BEI pada 8 Maret 2023. Selama masa IPO, CUAN mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe) sebesar 48,85 kali dari porsi pooling yang ditawarkan ke publik.
Dalam IPO tersebut, CUAN melepas 1,69 miliar saham baru dengan harga penawaran Rp220 per saham. Melalui aksi korporasi pertamanya ini, CUAN berhasil meraih total pendanaan sebesar Rp371,8 miliar atau setara dengan 15,03 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Penggunaan dana dari hasil IPO ini akan difokuskan untuk pengembangan bisnis PT Tamtama Perkasa, anak usahanya yang merupakan produsen batu bara termal dengan kualitas kalori tinggi di Indonesia.
Pada perdagangan hari ini, Rabu (21/6/2023) hingga pukul 14.53 WIB, saham CUAN terpantau turun 2,17 persen atau 20 poin ke level Rp900. Kapitalisasi pasar CUAN mencapai Rp10,12 triliun dan valuasi PER 26,44 kali.