Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Naik 3 Hari Beruntun, Imbas Hawkish The Fed

Harga emas menguat selama tiga hari terakhir, namun turun 0,3 persen sepanjang minggu ini.
Aneka emas batangan beragam ukuran dan bentuk. Harga emas dunia mendekati level US$2.000 per troy ounce dan diperkirakan akan terus menguat seiring dengan pelemahan dolar AS./Bloomberg
Aneka emas batangan beragam ukuran dan bentuk. Harga emas dunia mendekati level US$2.000 per troy ounce dan diperkirakan akan terus menguat seiring dengan pelemahan dolar AS./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas menguat tipis pada akhir perdagangan Jumat (16/6/2023) waktu setempat, memperpanjang kenaikan untuk hari ketiga berturut-turut karena investor mencerna prospek Federal Reserve yang hawkish tentang suku bunga. Sentimen ini mengimbangi dukungan dari penurunan dolar secara keseluruhan pekan ini.

Mengutip Antara, Sabtu (17/6/2023), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, naik tipis US$0,50 atau 0,03 persen menjadi ditutup pada US$1.971,20 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di US$1.980,40 dan terendah di US$1.965,40.

Emas berjangka terdongkrak US$1,80 atau 0,09 persen menjadi US$1.970,70 pada Kamis (15/6/2023), setelah terangkat US$10,30 atau 0,53 persen menjadi US$1.968,90 pada Rabu (14/6/2023), dan merosot US$11,10 atau 0,56 persen menjadi US$1.958,60 pada Selasa (13/6/2023).

Emas turun 0,3 persen untuk minggu ini.

"Ini sulit untuk emas karena Anda memiliki saham-saham yang terus meningkat dan Fed berbicara lebih hawkish. Tampaknya pasar yakin bahwa Fed hampir selesai dengan pengetatan karena semua orang masuk ke saham ... yang meredam permintaan untuk tempat berlindung yang aman," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.

Pejabat bank sentral AS mengeluarkan nada hawkish dalam komentar pertama mereka sejak pertemuan The Fed minggu ini, karena laporan Fed mengatakan inflasi di bagian utama industri jasa tetap tinggi dan belum menunjukkan tanda-tanda pelonggaran.

Berbicara pada sebuah konferensi Jumat (16/6/2023) di Oslo, Norwegia, Gubernur Federal Reserve Christopher Waller mengatakan bahwa tekanan keuangan pada perbankan merupakan faktor yang akan diawasi oleh Fed dalam menentukan sikap kebijakan moneter yang tepat ke depan.

"Inflasi tidak bergerak dan itu akan membutuhkan, mungkin, beberapa pengetatan lagi untuk mencoba menurunkannya," tambah Waller.

Berbicara pada Jumat (16/6/2023) di Ocean City, Maryland, Presiden Federal Reserve Richmond, Tom Barkin mengatakan dia merasa nyaman dengan kenaikan suku bunga lebih lanjut jika permintaan yang melambat tidak mengembalikan inflasi ke target 2,0 persen Federal Reserve dengan cukup cepat.

Dia memperingatkan bahwa menghentikan kenaikan suku bunga terlalu dini dapat menyebabkan inflasi yang lebih tinggi di kemudian hari.

Pembacaan awal indeks sentimen konsumen Universitas Michigan yang dirilis Jumat (16/6/2023) naik menjadi 63,9 pada awal Juni dari 59,2 pada Mei. Para ekonom memperkirakan indikator berada di 60,2.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli terangkat 17,90 sen atau 0,75 persen, menjadi ditutup pada US$24,126 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli tergelincir US$4,60 atau 0,46 persen, menjadi menetap pada US$987,30 per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper