Bisnis.com, JAKARTA - Emiten dengan komisaris Cinta Laura, PT Maharaksa Biru Energi Tbk. (OASA) menargetkan pertumbuhan kinerja baik secara laba maupun pendapatan bisa naik hingga dua kali lipat pada tahun ini.
Direktur Utama OASA Bobby Gafur Umar mengatakan perseroan saat ini sedang dalam tahap menunggu groundbreaking untuk proyek pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSA) di Jakarta senilai Rp7 triliun pada akhir 2023.
Sepanjang 2022, emiten yang bergerak di bidang energi baru terbarukan (EBT) itu menorehkan pendapatan Rp40,80 miliar. Sementara itu, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 289,46 persen year-on-year (yoy) dari Rp1,30 miliar pada 2021 menjadi Rp5,06 miliar pada akhir 2022.
"Pertumbuhannya tahun ini kira-kira minimum bisa naik dua kali lipat, apalagi kalau kami bisa groundbreaking di akhir tahun ini, target saya naik 100 persen," ujar Bobby kepada Bisnis saat ditemui di kantornya, Selasa (13/6/2023).
Lebih lanjut dia mengatakan, pada tahun ini OASA berencana untuk melakukan ekspansi usaha ke sektor pengolahan limbah dan juga sistem smart lighting di berbagai kota. Meski demikian, Bobby belum dapat membeberkan di kota mana saja ekspansi tersebut akan berjalan.
"Kami akan ekspansi masuk ke pengolahan limbah, ada dua kota yang sekarang kami sedang ikut tender. Kemudian juga kami masuk smart lighting, bagian dari smart city di dua kota kecil, tapi kami belum bisa ungkap sekarang," kata Bobby.
Baca Juga
Ditinjau secara kinerja terbaru, OASA mencetak laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp766,72 juta pada kuartal I/2023. Laba tersebut naik 215,63 persen secara year-on-year (yoy) dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp242,91 juta.
Melonjaknya laba tersebut didorong oleh kenaikan pendapatan menjadi Rp10,27 miliar pada kuartal I/2023, atau naik 220,97 persen yoy dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp3,2 miliar. Berdasarkan segmen, seluruh pendapatan perseroan berasal dari jasa instalasi, konsultasi manajemen dan pemeliharaan.
Meski pendapatan naik, perseroan berhasil memangkas beban pokok pendapatan 60,7 persen menjadi Rp1,02 miliar dibanding tahun sebelumnya Rp2,60 miliar. Alhasil, laba kotor perseroan melejit 1.451 persen menjadi Rp9,25 miliar dibanding kuartal I/2022 sebesar Rp596,26 juta.
Berdasarkan neraca, total aset OASA tumbuh menjadi Rp746,98 miliar hingga 31 Maret 2023 dibanding posisi akhir Desember 2022 sebesar Rp293,77 miliar.
Liabilitas perseroan turun signifikan menjadi Rp82,42 miliar dibanding akhir 2022 sebesar Rp207,34 miliar. Sedangkan ekuitas naik menjadi Rp664,56 miliar dibanding Desember 2022 sebesar Rp86,43 miliar.