Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GTS Internasional (GTSI) Berhasil Balikan Rugi Jadi Laba Rp41,48 Miliar pada 2022

Emiten pelayaran angkutan energi PT GTS Internasional Tbk. (GTSI) berhasil berbalik laba Rp41,48 miliar dari sebelumnya rugi US$1,15 juta.
PT GTS Internasional Tbk. (GTSI) resmi listing di Bursa Efek Indonesia pada Rabu (8/9/2021), yang menjadi perusahaan tercatat ke-37 di BEI pada 2021.rn
PT GTS Internasional Tbk. (GTSI) resmi listing di Bursa Efek Indonesia pada Rabu (8/9/2021), yang menjadi perusahaan tercatat ke-37 di BEI pada 2021.rn

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pelayaran angkutan energi PT GTS Internasional Tbk. (GTSI) mampu memperbaiki kinerjanya sepanjang 2022 setelah berhasil membalikan rugi menjadi laba sebesar Rp41,48 miliar.

Mengutip laporan keuangan GTSI sampai per akhir 2022, perseroan mencatatkan pendapatan US$41,22 juta atau setara dengan Rp642,80 miliar. Jumlah tersebut naik 34,02 persen dari tahun sebelumnya di US$30,75 juta.

Peningkatan pendapatan bersumber dari kenaikan pendapatan untuk jasa sewa kapal menjadi senilai US$28,16 juta dari tahun sebelumnya US$20,03 juta. Sementara itu, pendapatan dari sewa kapal untuk unit penyimpanan dan regasifikasi pada 2022 mencapai US$12,44 juta.

Dari total pendapatan bersih yang diraup Perseroan, terdapat penurunan beban pokok pendapatan dari US$31,48 juta pada 2021 menjadi US$26,69 juta atau setara dengan Rp1,61 triliun pada 2022. Beban pendapatan perseroan naik turun 15,22 persen year-on-year (yoy).

Dengan beban pokok tersebut, Perseroan berhasil kembali mencetak laba kotor ke US$14,53 juta pada 2022, dari tahun sebelumnya rugi kotor US$726.429. Oleh karena itu, laba bersih yang diperoleh Perseroan pada 2022 senilai US$2,66 juta atau setara dengan Rp41,48 miliar, berbalik dari rugi bersih tahun sebelumnya US$1,15 juta.

GTSI mencatat total aset mengalami penurunan dari akhir 2021 sebesar US$128,68 juta menjadi US$123,80 juta pada akhir 2022. Hal ini didukung oleh penurunan liabilitas dan kenaikan ekuitas.

Liabilitas GTSI pada 2022 turun menjadi US$66,83 juta dari tahun sebelumnya US$80,63juta. Perinciannya, liabilitas jangka pendek naik ke US$39,42 juta dari US$28,10 juta, dan liabilitas jangka panjang turun menjadi US$27,41 juta dari US$52,52 juta.

Adapun, ekuitas Perseroan naik ke US$56,96 juta pada akhir 2022, dari tahun sebelumnya US$48,04 juta.

Saham GTSI terpantau stagnan pada akhir perdagangan Selasa (4/4/2023) di posisi Rp54 per saham. Sepanjang 2023 berjalan, harga saham GTSI berhasil naik 1,89 persen. Namun, dalam enam bulan harga sahamnya turun 16,92 persen. 

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper