Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Sesi I Menguat ke 6.754, Saham BBRI, BBCA dan GOTO Paling Laris

IHSG menguat 0,37 persen ke 6.754,81 pada penutupan perdagangan sesi I hari ini, Selasa (23/5/2023). Saham BBRI, BBCA dan GOTO terpantau paling laris siang ini.
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat ke 6.754,81 pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, Selasa (23/5/2023). Seiring dengan menguatnya indeks, Saham BBRI, BBCA dan GOTO paling laris siang ini.

Pada pukul 12.00 WIB, IHSG naik 0,37 persen atau 25,17 poin ke level 6.754,81 pada perdagangan pagi ini. IHSG bergerak pada rentang 6.727 sampai 6.772 sepanjang sesi.

Tercatat, 269 saham menguat, 260 saham melemah, dan 196 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau menjadi Rp9.677 triliun.

Saham paling laris pada perdagangan kali ini dipimpin oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang naik 2,30 persen ke posisi 5.550, adapun nilai transaksi BBRI mencapai Rp489,2 miliar. Terlaris kedua ditempati oleh saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dengan nilai transaksi mencapai Rp334,6 miliar. Adapun saham BBCA juga naik 1,11 persen ke level 9.100.

Kemudian di posisi ketiga saham paling laris diisi oleh PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dengan nilai transaksi Rp316,3 miliar sampai dengan siang ini. Saham GOTO terpantau stagnan di posisi 114. 

Sementara saham terboncos atau top losers hari ini ditempati oleh NAYZ yang ambles 9,91 persen ke level 100, disusul HAJJ yang terpangkas 9,87 persen ke posisi 274, diposisi selanjutnya ada saham KING dan ADRO yang sentuh auto reject bawah (ARB) dengan turun masing-masing 9,74 persen dan 6,91 persen.

Sementara top gainers kali ini dihuni oleh, VICO, VINS dan AWAN dengan penguatan masing-masing, 34,74 persen, 34,12 persen dan 11,86 persen.

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan IHSG berpotensi melanjutkan rebound dan menguji resistance pada rentang 6.800-6.810. Secara teknikal, potensi rebound didukung oleh white marubozu dan golden cross pada indikator Stochastic RSI dan MACD.

“IHSG hari ini berpotensi lanjutkan rebound dan uji resistance 6.800-6.810,” ujar Valdy dalam riset, Selasa (23/5/2023).

Meski demikian, dia mengatakan selama belum ada volume yang solid sebagai validasi minor bullish reversal, maka investor tetap perlu mewaspadai potensi pullback.

Adapun dari sentimen global, pelaku pasar terus mengikuti perkembangan negosiasi debt ceiling antara Presiden Amerika Serikat Joe Biden dengan House Speaker Kevin McCarthy. Kedua belah pihak disebut cukup optimistis akan mencapai kesepakatan sebelum batas 1 Juni 2023.

Indeks-indeks Wall Street pun merespon positif sentimen tersebut dengan Nasdaq menguat 0,5 persen. Di sisi lain, DJIA terkoreksi 0,42 persen, sedangkan S&P bergerak datar pada perdagangan Senin (22/5/2023).

Indeks-indeks di Eropa juga ditutup bervariatif sejalan dengan Wall Street pada perdagangan kemarin. Para pelaku pasar di Eropa juga mencermati perkembangan negosiasi debt ceiling di AS lantaran perekonomian Eropa banyak berhubungan dengan AS.

Selain itu, data ekonomi menunjukkan, Euro Area consumer confidence berada di level minus 17.4 di Mei 2023 atau lebih rendah dari perkiraan minus 16.8 untuk periode tersebut.

“Hari ini akan dirilis data indeks manufaktur dari Euro Area dan Jerman yang diperkirakan sedikit membaik di Mei 2023 dibanding bulan sebelumnya,” tuturnya.

Indeks-indeks PMI manufaktur Eropa, Jerman dan AS juga diperkirakan meningkat, meski belum mampu kembali ke area ekspansif (>50) pada Mei 2023, Meski demikian, hal ini dapat meningkatkan optimisme peningkatan permintaan khususnya pada produk komoditas.

Harga crude oil menguat 0.6 persen ke US$71.99 per barel pada perdagangan kemarin. Hal ini dipicu oleh ekspektasi meningkatnya permintaan, khususnya dari AS yang tengah memperingati U.S. Memorial Day.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper