Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hasil Lelang SUN Jauh dari Target Meski Pasar Masih Suportif

Hasil lelang SUN oleh DJPPR pada 16 Mei 2023 tercatat sebesar Rp15 triliun atau lebih rendah dari target pemerintah.
Hasil Lelang SUN Jauh dari Target Meski Pasar Masih Suportif. Ilustrasi/Bisnis.com
Hasil Lelang SUN Jauh dari Target Meski Pasar Masih Suportif. Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Hasil lelang Surat Utang Negara (SUN) oleh DJPPR pada 16 Mei 2023 tercatat sebesar Rp15 triliun atau lebih rendah dari target pemerintah yang tercatat sebesar Rp17 triliun hingga Rp25,5 triliun. 

Analis obligasi Manulife Ezra Nazula mengatakan meskipun hasil lelang jauh dari target pemerintah, pasar masih suportif dengan kondisi makro ekonomi yang stabil dengan tren inflasi yang sudah mulai turun dan suku bunga telah mencapai puncaknya domestik dan global.

“Fokus masih tetap di tenor menengah yang memberikan yield yang menarik,” katanya kepada Bisnis, Selasa (16/5/2023). 

Ezra mengatakan pihaknya memperkirakan imbal hasil 10 tahun bisa mengarah ke level 6 persen hingga 6,25 persen dengan selesainya siklus suku bunga domestik dan global. Menguatnya nilai tukar rupiah, dan real yield yang menarik yang akan mendorong investor asing untuk masuk ke pasar obligasi Indonesia.

Sebelumnya, Direktur Surat Utang Negara Kemenkeu Deni Ridwan menargetkan dana hasil lelang SUN sebesar Rp17 triliun hingga Rp25,5 triliun. 

Sementara itu, pada lelang hari ini, Deni mengatakan minat investor pada lelang SUN hari ini didorong oleh ekspektasi pasar soal kebijakan dovish The Fed di akhir triwulan III/2023 yang dipengaruhi oleh rilis data inflasi AS yang cenderung stabil. 

Incoming bids hari ini sebesar Rp65,45 triliun naik dari Rp44,99 triliun dibanding lelang sebelumnya. Selain itu, kondisi perekonomian domestik cukup positif, antara lain Neraca Perdagangan Indonesia bulan April 2023 yang mencatat surplus US$3,94 miliar, lebih tinggi dari bulan Maret 2023 US$2,83 miliar dan ekspektasi pasar US$3,38 miliar,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa (16/5/2023). 

Seiring dengan meningkatnya demand SUN di pasar perdana, Pemerintah berhasil mendapatkan borrowing cost yang lebih kompetitif yang ditandai dengan turunnya Weighted Average Yield (WAY) pada lelang SUN hari ini sebesar 13 sampai dengan 29 bps apabila dibandingkan dengan level WAY lelang sebelumnya. Penurunan terbesar pada seri SUN tenor 5 tahun yaitu sebesar 29 bps. 

“Sesuai dengan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2023, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 2023,” imbuh Deni. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper