Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Rawan Turun Ikuti Bursa AS dan Eropa, Cek Saham TLKM, BBCA, hingga SIDO

IHSG berpotensi melanjutkan penurunan mengikuti koreksi bursa AS dan Eropa. Saham TLKM, BBCA, hingga SIDO dapat dicermati hari ini.
Karyawan beraktivitas di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Senin (6/3/2023). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan beraktivitas di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Senin (6/3/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih rawan melanjutkan penurunan hari ini, Rabu (3/5/2023), mengikuti bursa AS dan Eropa.

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan IHSG berpotensi melanjutkan pullback hari ini. Secara teknikal, terdapat gap ke kisaran 6.820.

Dari eksternal, pelemahan mayoritas indeks di AS dan Eropa di Selasa (2/5/2023) menambah sentimen negatif bagi IHSG. IHSG diperkirakan melemah ke kisaran 6.800-6.820 di Rabu (3/5/2023).

Valdy menuturkan indeks-indeks Wall Street melemah lebih dari 1 persen di Selasa (2/5/2023) tertekan oleh pelemahan harga saham-saham perbankan. Pelemahan ini dipicu oleh kekhawatiran pelaku pasar terhadap kondisi bank-bank regional di AS setelah salah satu bank regional besar di AS mencatatkan penurunan deposito hingga 40 persen di kuartal I/2023.

Sementara itu, keyakinan pasar terhadap kenaikan The Fed Rate sebesar 25 bps dalam FOMC 3-4 Mei 2023 mencapai 85 persen berdasarkan jajak pendapat oleh FedWatch tool. Pasar menantikan petunjuk dari The Fed mengenai arah kebijakan moneter setelah FOMC Mei tersebut.

"Sentimen negatif lain berasal dari peringatan U.S. Treasury Secretary, Janet Yellen bahwa utang Pemerintah AS berpotensi mencapai debt ceiling pada 1 Juni 2023, kecuali pengambil kebijakan dapat mencapai kesepakatan baru sebelum tanggal tersebut," kata Valdy, Rabu (3/5/2023).

Sejalan dengan Wall Street, mayoritas indeks di Eropa juga melemah lebih dari 1 persen pada perdagangan Selasa (2/5/2023). Pelemahan ini dipicu oleh pelemahan harga saham-saham minyak dan gas sejalan dengan pelemahan harga minyak dan gas dalam 2 hari terakhir yang dipicu kekhawatiran penurunan permintaan dari Tiongkok.

Dari dalam negeri, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan melambat ke 4,95 persen yoy di kuartal I/2023 dari 5,01 persen yoy di kuartal IV/2022. Hal ini membangun kekhawatiran bahwa peningkatan konsumsi domestik belum mampu mengimbangi dampak negatif dari pelemahan harga komoditas di kuartal I/2023.

Akan tetapi, tren penurunan inflasi dalam 6 bulan terakhir menjaga outlook positif konsumsi di Indonesia. Sebagai informasi, Inflasi di Indonesia turun ke 4,33 persen yoy di April 2023 dari 4,97 persen di Maret 2023.

Adapun menurutnya pelaku pasar dapat mencermati peluang buy on support pada TLKM, BBCA, MDKA, ANTM, DSNG, BBTN, dan SIDO hari ini.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper