Bisnis.com, JAKARTA — Rupiah berpeluang melanjutkan penguatan pada perdagangan hari ini (2/5/2023) di tengah tren pelemahan indeks dolar AS akibat rilis lemahnya data ekonomi.
Ekonomi Amerika Serikat (AS) tumbuh lebih rendah dari perkiraan pada kuartal I/2023 karena percepatan belanja konsumen diimbangi oleh pengurangan investasi.
Dilansir dari Reuters pada Kamis (27/4/2023), Departemen Perdagangan AS melaporkan produk domestik bruto (PDB) naik 1,1 persen pada kuartal I/2023 dari periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Pertumbuhan ini berada di bawah ekspektasi ekonom dalam survei Reuters sebesar 2 persen dan turun dari 2,6 persen pada kuartal IV/2022.
Pada penutupan perdagangan Jumat (28/4/2023), rupiah ditutup naik 0,22 persen atau naik 32,5 poin ke Rp14.674. Hal tersebut terjadi di tengah kenaikan indeks dolar AS sebesar 0,40 persen ke 101,66.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar Amerika Serikat sedikit menguat pada awal perdagangan Jumat, tetapi masih berada di jalur pelemahan secara bulanan.
Di sisi lain, yen Jepang merosot setelah Bank of Japan memberi sinyal kuat untuk kebijakan dovish-nya. Hal ini membuat para pedagang mencemaskan kesehatan sistem perbankan AS dan kemungkinan Federal Reserve mengakhiri pengetatan moneter yang agresif karena pertumbuhan ekonomi yang melambat.
Baca Juga
Hal ini setidaknya tecermin pada data pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal I/2023 yang tumbuh 1,1 persen, melambat daripada kuartal sebelumnya yang mencapai 2,6 persen. Data perlambatan ekonomi juga terlihat pada indeks pengeluaran konsumsi pribadi inti Maret 2023.
“Federal Reserve diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada minggu ini dan kemudian berhenti melakukan kenaikan lebih lanjut pada Juni,” tulis Ibrahim dalam riset.
Dari dalam negeri, Ibrahim mengatakan dinamika politik menjelang Pemilihan Umum 2024 mempengaruhi animo pasar, terlebih dengan perpecahan pendapat di Partai Gerindra mengenai pencalonan Prabowo Subianto.
“Gejolak ini membawa warna tersendiri bagi pergerakan mata uang rupiah hari ini. Dan ini terbukti dengan derasnya aliran dana asing masuk ke pasar finansial Indonesia,” kata Ibrahim.
Ibrahim menyebutkan rupiah ditutup menguat 32 poin meskipun sempat perkasa 60 poin di hadapan dolar AS sehingga ditutup ke Rp14.674.
Adapun pada perdagangan hari ini (2/5/2023) dia memperkirakan rupiah akan dibuka fluktuatif dan ditutup menguat di rentang Rp14.620 sampai Rp14.810.
Pukul 10.48 WIB, rupiah turun 29,5 poin atau 0,20 persen menjadi Rp14.703,5 per dolar AS.
Indeks dolar AS melemah 0,11 persen ke level 102,04.
Rupiah menguat 9,50 poin atau 0,06 persen menjadi Rp14.664,5 per dolar AS pukul 09.03 WIB.
Indeks dolar AS terkoreksi 0,12 persen ke level 102,03.