Bisnis.com, JAKARTA – Produsen semen Tiga Roda, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) membukukan volume penjualan semen sebesar 4 juta ton pada kuartal I/2023.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Indocement Oey Marcos mengatakan, angka 4 juta ton tersebut setara dengan pertumbuhan penjualan sebesar 6 persen dibandingkan penjualan pada periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/YoY)
"Pencapaian kuartal I/2023, volume penjualan semen kami sebesar 4 juta ton, pencapaian ini lebih tinggi 6 persen dibanding periode yang sama tahun lalu," kata Oey kepada Bisnis.com, Rabu (26/4/2023).
Menurutnya, pertumbuhan penjualan ini utamanya didorong oleh geliat perekonomian yang mulai terlihat usai diberlakukan pelonggaran mobilitas, sehingga banyak proyek pembangunan yang sebelumnya terhenti kembali melaju.
“Aktivitas bisnis dan masyarakat yang sudah kembali normal merupakan faktor utama pendongkrak kenaikan ini,” jelas Oey.
Di sisi lain, kondisi cuaca yang membaik juga menjadi salah satu pendukung pertumbuhan ini. Selain itu, menurutnya dalam kuartal I ini terdapat satu pekan bulan Ramadan.
Baca Juga
Sementara, menjelang Ramadan dan Hari Raya Idulfitri, masyarakat Indonesia kerap kali memperbaiki hunian. Hal ini menurut Oey juga berdampak pada permintaan semen produksi INTP.
“Ditambah menjelang lebaran banyak rumah tangga melakukan renovasi rumahnya,” kata Oey.
Oey juga berharap, optimisme pulihnya perekonomian nasional ini dapat berjalan baik hingga akhir tahun mendatang. Dengan demikian pihaknya bisa membukukan kinerja perusahaan sesuai dengan proyeksi, yaitu sekitar 2 persen - 4 persen.
Senada dengan Oey, Direktur Utama INTP Christian Kartawijaya mengatakan target perseroan sejalan dengan volume domestik nasional yang diperkirakan tumbuh sekitar 2 persen sampai 4 persen pada 2023.
Pertumbuhan penjualan semen cukup positif dengan adanya banyak proyek seperti pembangunan apartemen, pengembangan properti, dan proyek tol.
Berdasarkan catatan Bisnis, penjualan semen domestik INTP mencapai 17,27 juta ton atau turun 1,6 persen secara year-on-year (YoY) pada 2022. Sementara ekspor mencapai 306.000 ton atau turun 23,8 secara YoY.