Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PTPP Terima Pembayaran Rp391,98 Miliar dari Proyek TOD Pondok Cina

Proyek rancang bangun Rumah Susun Stasiun Pondok Cina-Depok yang berlokasi di Jalan Margonda Raya telah mencapai 100 persen.
Aktivitas proyek konstruksi gedung bertingkat yang dikerjakan PT PP (Persero) Tbk. di Jakarta, Rabu (16/2/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Aktivitas proyek konstruksi gedung bertingkat yang dikerjakan PT PP (Persero) Tbk. di Jakarta, Rabu (16/2/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) merampungkan proyek hunian transit oriented development (TOD) Pondok Cina dengan nilai kontrak Rp417 miliar. PTPP telah mengantongi sekitar 94 persen atau Rp391,98 miliar pembayaran dari proyek tersebut.

Sekretaris Perusahaan PTPP Bakhtiyar Efendi mengatakan pembangunan proyek Rancang Bangun Rumah Susun Stasiun Pondok Cina- Depok yang berlokasi di Jalan Margonda Raya telah mencapai 100 persen pada Maret 2023. 

Adapun PTPP telah menerima pembayaran sekitar 94 persen dari Rp417 miliar untuk pengerjaan proyek tersebut. Dengan demikian PTPP telah menerima pembayaran sekitar Rp391,98 miliar.

“Sampai dengan saat ini progres pembayaran yang sudah diterima oleh PTPP sekitar 94 persen,” ujar Efendi kepada Bisnis, Senin (17/4/2023).

Lebih lanjut, dia mengatakan konsep hunian TOD diprediksi cukup baik pada 2023. Hal ini lantaran antusiasme masyarakat untuk hunian konsep TOD masih tinggi.

Meski demikian, dia menyebut PTPP belum akan fokus dalam pengembangan proyek-proyek TOD. Emiten BUMN karya tersebut akan lebih berfokus untuk area proyek konstruksi pada 2023.

Sebagai informasi, PTPP membukukan kontrak baru senilai Rp4,08 triliun hingga akhir Maret 2023. Nilai kontrak baru tersebut tumbuh 32,13 persen dari Rp3,09 triliun secara year-on-year (YoY).

Beberapa proyek yang berhasil diraih oleh PTPP sampai Maret 2023 adalah proyek Gedung Kemensesneg IKN sebesar Rp835 miliar, dan proyek East Port Lamongan Phase 1A & 1B sebesar Rp767 miliar. 

Adapun kontrak baru dari pemerintah masih mendominasi dengan porsi 64 persen dari total Rp4,08 triliun. Berikutnya dari swasta mencapai 36 persen, dan dari BUMN mencapai 12 persen.

Sementara berdasarkan lini bisnis perusahaan, segmen gedung berkontribusi hingga 50 persen, pelabuhan sebesar 20,35 persen, jalan dan jembatan 17,07 persen, irigasi 6,04 persen, bendungan 3,33 persen, industri 2,38 persen, serta minyak dan gas 0,83 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper