Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah investor asing dari Eropa, Amerika Serikat, dan Asia dikabarkan ikut masuk ke memborong saham Grup Harita, PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) atau Harita Nickel, dalam proses IPO.
Presiden Direktur Harita Nickel Roy Arman Arfandy mengatakan minat investor terhadap IPO NCKL cukup tinggi, termasuk dari investor asing.
“Minatnya tinggi, investornya berasal dari banyak negara terutama dari Eropa, sebagian Asia dan Amerika Serikat,” katanya kepada Bisnis, Rabu (5/4/2023)
Dalam IPO, NCKL menetapkan harga Rp1.250 saham setelah melihat animo saat periode bookbuilding yang dilaksanakan pada 15-24 Maret 2023. Adapun, harga tersebut merupakan batas atas dari rencana harga awal di kisaran Rp1.220 – Rp1.250 per saham.
“Sejauh ini demand dan investor instusi cukup banyak dan sudah melebihi dari target IPO. Namun, kami tetap akan IPO dengan target pendanaan yang sudah ada yaitu sekitar US$650juta atau hampir Rp10 triliun,” ungkapnya.
Adapun, dengan tingginya minat investor, NCKL belum memiliki rencana untuk mengeluarkan saham tambahan.
Baca Juga
Dalam prospektus perusahaan perseroan akan melepas 7.997.600.000 lembar saham. Selanjutnya dilaksanakan ESA sebanyak 35 juta lembar saham. Jumlah saham IPO yang dilepas mewakili 12,67 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Dengan skenario tersebut, pelaksaan IPO dan pelepasan saham oleh NCKL akan meraup dana Rp10,04 triliun. Perinciannya sebesar Rp9,99 triliun dari IPO dan Rp43,75 miliar dari ESA.
Adapun, dari dana yang diperoleh pada IPO setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi saham, akan dialokasikan seluruhnya untuk sekitar 5,46 persen untuk pembayaran seluruh utang kepada PT Harita Jayaraya. Selanjutnya, sekitar 6,05 persen akan digunakan untuk pembayaran seluruh utang kepada PT Dwimuria Investama Andalan.
Kemudan, sekitar 15,13 persen akan digunakan untuk pembayaran seluruh utang kepada Oversea-Chinese Banking Corporation Limited (OCBC) dan PT Bank OCBC NISP Tbk. (OCBC NISP), dan sekitar 0,89 persen akan digunakan oleh Perseroan untuk pembayaran seluruh utang outstanding Fasilitas Term Loan 1 dan Fasilitas Term Loan 3 kepada OCBC NISP.
Selain itu, sekitar 2,12 persen akan digunakan oleh Perseroan untuk belanja modal (capital expenditure), sekitar 32,27 persen untuk keperluan entitas anak dan entitas asosiasi yang akan disalurkan melalui setoran modal dan pinjaman. Sementara sisanya sekitar 38,08 persen akan digunakan untuk modal kerja.