Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mereka yang Menambah dan Mempertahankan Portofolio di Saham GOTO

Pemegang saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) silih berganti. Diantara para investor yang seliweran, ada pula yang mengakumulasi atau mempertahankannya.
Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Pemegang saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) silih berganti. Diantara para investor yang seliweran, ada pula yang mengakumulasi atau mempertahankan saham teknologi itu.

Berdasarkan data Bloomberg, sampai dengan kuartal I/2023 berakhir terdapat beberapa nama besar yang ikut mengempit saham GOTO. Salah satunya adalah The Charles Schwab Corporation yang baru saja memiliki 990,64 juta saham.

Sebagai informasi The Charles Schwab Corporation adalah perusahaan layanan keuangan seperti broker, konsultan dan firma investasi. Sampai dengan akhir tahun lalu, emiten yang tercatat di Wall Street dengan kode SCHW itu telah mengelola aset dana US$7,05 triliun.

Selain SCHW, terdapat manajer investasi lain yang tercatat di Wall Street ikut berinvestasi pada saham GOTO. Yakni Wisdom Tree Inc. (WT) dengan kepemilikan 662,24 juta per 31 Maret 2023. Jumlah itu naik jika dibandingkan dengan posisi akhir tahun lalu sebesar 653,75 juta.

Selain kedua emiten, ada pula institusi lain yang mengoleksi saham GOTO pada kuartal I/2023. Misalnya Empirical Finance LLC 263,18 juta dan Invesco Ltd. 191,40 juta. Akan tetapi, ada beberapa institusi yang terus menambah kepemilikan secara kuartalan.

State Street Corp tercatat terus menambah saham sejak kuartal III/2022 dari 275,62 juta menjadi 299,57 juta pada akhir tahun lalu dan terakhir 326,36 juta pada 31 Maret 2023. Begitu pun dengan Northern Lights Fund Trust yang kepemilikannya melompat dari 55,79 juta menjadi 197,28 juta.

Di sisi lain, terdapat beberapa investor kakap GOTO yang tetap mempertahankan posisi. Diantaranya adalah Alibaba 104,73 miliar saham, Norges Bank 2,59 miliar saham dan Mitsubishi HC Capital Inc. 1,58 miliar saham.

Akumulasi saham oleh investor asing kelas kakap ini berlawanan dengan aksi penjualan saham GOTO oleh Softbank dan Blibli. Adapun, pelepasan itu tidak menimbulkan guncangan terhadap saham GOTO seperti ketika pembukaan lock up saham akhir tahun lalu.

“Data ini menunjukkan ada sejumlah investor lama yang ingin profit taking, tapi ada banyak investor institusi lain yang berpandangan positif terhadap prospek bisnis GOTO seiring dengan upaya akselerasi profitabilitas sehingga akumulasi saham yang dilakukan beberapa investor saat ini dapat menyerap penjualan saham milik Softbank, sehingga penurunan harga tidak terlalu signifikan dan cenderung stabil” kata Aqil Triyadi, Analis Panin Sekuritas pada Rabu (5/4/2023).

Sementara itu, tim riset CLSA mempertahankan posisi beli GOTO dengan target harga Rp165.

Mereka mengungkap bila ada potensi pertumbuhan yang lebih moderat pada semester I/2023. Perseroan, sebut tim, akan lebih fokus pada optimalisasi pengurangan biaya dan mempertimbangkan untuk melihat kembali pertumbuhan pada tahun depan setelah mencapai basis biaya yang jauh lebih rendah.

"Hal ini memiliki keyakinan tinggi untuk mencapai titik impas Ebitda yang disesuaikan pada 2023, mengingat kerugian Ebitda yang disesuaikan pada Februari 2023 sudah menunjukkan perbaikan 40 persen dibandingkan dengan akhir tahun lalu,"pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper