Bisnis.com, JAKARTA – PT Multi Makmur Lemindo Tbk. menetapkan harga final penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham Rp105 per saham, sehingga mengincar dana segar sebesar Rp97,12 miliar.
Produsen pipa itu menetapkan aksi korporasi ketika kondisi keuangan perseroan mengalami benturan. Berdasarkan prospektus PIPA, total laba bersih yang belum teraudit pada September 2022 mengalami penurunan hingga 6,9 persen yoy. Adapun laba bersih perseroan berada di level Rp1,48 miliar.
Penurunan laba bersih itu berbanding terbalik dengan kinerja topline yang justru mengalami peningkatan 13 persen yoy ke Rp31,84 miliar. Selain itu, PIPA juga memiliki utang jangka pendek kepada Bank Commonwealth sebesar Rp15,75 miliar dengan kupon bunga 7,25 persen. Di sisi lain, perseroan hanya memiliki kas dan setara kas akhir periode Rp1,4 miliar.
Calon emiten yang akan menggunakan kode PIPA ini menawarkan 925 juta saham baru atau sebanyak 27,01 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO dengan nilai nominal Rp20 per saham.
PIPA juga menerbitkan waran seri I sebanyak 832,50 juta waran atau sebanyak 33,30 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh dengan perbandingan 10:9. Artinya setiap pemegang 10 saham baru, berhak atas 9 waran seri I. Waran ini memiliki harga pelaksanaan sebesar Rp110 dan jumlah dana yaitu Rp91,57 miliar.
Berdasarkan prospektus, dikutip Senin (3/3/2023), sekitar Rp19,29 miliar dari dana segar IPO akan digunakan untuk pembangunan fasilitas pabrik baru PVC & HDPE serta FITTING PVC yang terletak di Komplek Industri Buditec, Kecamatan Jawilan, Cikande, Kabupaten Serang Barat. Total keseluruhan luas bangunan pabrik seluas 10.952 meter persegi akan mulai dibangun pada kuartal II/2023.
Baca Juga
Kemudian, sebesar Rp41,78 miliar akan digunakan untuk pembelian mesin dan fasilitas produksi serta fasilitas pendukung produksi yang rencananya akan dibeli pada kuartal II tahun 2023.
Sekitar Rp1,85 miliar yang akan digunakan untuk pembelian 4 kendaraan operasional yang dibeli dari pihak ketiga dan tidak terafiliasi. Kendaraan pperasional ini nantinya akan dipergunakan untuk mendukung transportasi pengangkutan material pipa dan bahan lainnya.
Selanjutnya, sekitar Rp3 miliar akan digunakan untuk pembayaran sebagian pokok utang kepada PT Bank Oke Indonesia.
Sisanya akan digunakan untuk Modal Kerja PIPA. Modal Kerja PIPA akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi pipa PVC, pipa HDPE dan produk bahan bangunan lainnya yakni untuk pembelian bahan baku langsung (seperti Resin PVC, Resin HDPE, bahan kimia aditif dan kimia lainnya), pembelian bahan baku pendukung, biaya overhead pabrik, pembayaran upah tenaga kerja langsung dan tenaga kerja pembantu, pembayaran keperluan administrasi dan utilitas kantor pusat, biaya perizinan, biaya distribusi dan pengangkutan, biaya pemasaran, biaya promosi, biaya iklan serta biaya penjualan PIPA.
Sedangkan penggunaan Waran Seri I PIPA akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi pipa PVC, pipa HDPE dan produk bahan bangunan lainnya.
Sementara itu, masa penawaran umum PIPA dijadwalkan pada 3 – 5 April 2023. Tanggal penjatahan pada 5 April 2023, tanggal distribusi saham dan waran seri I secara elektronik pada 6 April 2023. Tanggal pencatatan saham dan waran seri I di BEI pada 10 April 2023.