Bisnis.com, JAKARTA — Grup Sinar Mas, PT SMART Tbk. (SMAR) menyebut mendapatkan kuota untuk biodiesel hampir 1 juta kiloliter (kL) pada 2023. Kuota tersebut naik dari 700.000 kiloliter pada 2022.
Corporate Affairs Director SMART Harry Hanawi mengatakan perseroan mendapatkan alokasi biodiesel hampir 1 juta kiloliter pada 2023. Adapun SMART mendapatkan alokasi hingga 700.000 kiloliter pada 2022.
“Tahun lalu 700.000 kiloliter dan tahun ini kira-kira hampir 1 juta kiloliter,” ujar Harry dalam media visit di kantor Bisnis Indonesia, Senin (3/4/2023).
Dia mengatakan grup Sinar Mas memiliki kontribusi hingga 9 persen dari suplai nasional untuk biodiesel atau B35. Harry menyebut grup konglomerat itu memiliki kapasitas hingga 1,3 juta kiloliter per tahunnya.
Menurutnya secara nasional Indonesia telah menghemat devisa hingga Rp66 triliun dari impor biodiesel. Sementara konsumsi solar sebelumnya ada biodiesel mencapai 33 juta kiloliter per tahun. Konsumsi solar diperkirakan hanya mencapai 7 juta kiloliter seiring adanya B60 pada 2050.
Lebih lanjut, dia menyebut produksi crude palm oil (CPO) diperkirakan mencapai 3 juta ton pada 2023. Sementara untuk biodiesel diperkirakan produksi mencapai 700.000 ton per tahun.
Baca Juga
“Kalau CPO datanya saya kira hampir 3 jutaan ton. Kalau untuk biodiesel beda ya hanya 700.000 ton per tahun ya. Jadi total keseluruhan itu 3 juta ton,” tuturnya.
Sementara itu, industri CPO diharapkan dapat stagnan lantaran SMAR ingin melakukan stabilitas. Selain itu, pasar diperkirakan lebih stabil dan cenderung wait and see pasca pandemi Covid-19.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2022, SMAR mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp75,05 triliun. Penjualan tersebut meningkat 31,65 persen dari Rp57,00 triliun pada 2021
SMAR mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk adalah Rp5,50 triliun. Laba tersebut naik 95 persen dari Rp2,82 triliun pada 2021.
Emiten perkebunan Sinar Mas tersebut mencatat produksi TBS 2022 sebesar 2,48 juta ton, naik 2 persen dari 2,42 juta ton pada 2021. Dominasi produksi TBS masih dari kebun inti yang mencapai 1,95 juta ton atau turun 1 persen, sedangkan dari kebun plasma 529.621 ton atau naik 18 persen.
Sementara itu, produksi produk sawit juga naik 4 persen menjadi 729.028 ton selama 2022, yang terbagi atas minyak sawit mentah (CPO) sebesar 571.771 ton dan palm kernel (PK) 157.257 ton.