Bisnis.com, JAKARTA – Emiten telekomunikasi Grup Sinar Mas, PT Smartfren Telecom (FREN) menjadi operator telekomunikasi terbesar keempat di Indonesia.
Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys menyampaikan FREN merupakan salah satu pilar Grup Sinar Mas yang bergerak di bidang telekomunikasi dan teknologi. Setelah berdiri sekitar 20 tahun, kini Smartfren berhasil mencapai posisi keempat terbesar di Indonesia.
"Sekitar 20 tahun terakhir, operator telekomunikasi dari berjumlah belasan, ada yang tumbuh ada yang berjatuhan, dan kini kami mencapai posisi keempat terbesar di Indonesia," jelasnya di Kantor Bisnis Indonesia di Jakarta, Senin (3/4/2023).
Turut hadir dalam acara tersebut Managing Director Sinar Mas Ferry Salman, Managing Director Sinar Mas Saleh Husin, Head of External & Media Relations President Office Sinar Mas Stephanie Susanto, Head of Media & External Communication, Corporate Affairs & Communication Division APP Sinar Mas Elly Mahesa Jenar, Director Marcom Eka HospitalWato Kartono, Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys, Direktur Investor & Media Relations Smartfren Gisela Yeny Lesmana, beserta rombongan lainnya.
Adapun, pihak Bisnis Indonesia yang mengikuti acara ialah Presiden Direktur Lulu Terianto, Direktur Pemasaran Hery Trianto, Direktur PT Bisnis Indonesia Gagaskreasitama Chamdan Purwoko, Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Maria Y. Benyamin.
Menurut Merza, keunggulan FREN ialah layanan 4G di seluruh Indonesia. Smartfren juga berencana untuk ekspansi ke 5G.
Baca Juga
Dari sisi kinerja, FREN membukukan kinerja cemerlang. Pada tahun 2022, pendapatan Smartfren menembus Rp11 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan 2022, FREN membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp1,06 triliun setelah pada tahun sebelumnya tercatat kerugian sebesar Rp435,32 miliar.
Laba ini ditopang oleh pendapatan usaha sebesar Rp11,20 triliun sepanjang 2022. Angka ini meningkat 7,17 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp10,45 triliun.
Pendapatan tersebut terdiri dari lini bisnis jasa telekomunikasi sebesar Rp9,94 triliun dan jasa interkoneksi sebesar Rp322,26 miliar. Sementara lini bisnis lain-lain tercatat sebesar Rp643,68 miliar.
Sementara itu penghasilan dari keuntungan investasi dalam saham melonjak menjadi Rp1,62 triliun dibandingkan tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp118,73 miliar.
Investasi tersebut dilakukan melalui PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA) dan Dalligent Solutions Pte., Ltd.
Sementara itu, beban usaha FREN tercatat sebesar Rp10,57 triliun naik 3,62 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp10,20 triliun.
Alhasil, laba usaha meningkat menjadi Rp623,12 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp247,18 miliar.
Kemudian, dalam catatan laporan keuangan FREN masih memiliki liabilitas sebesar Rp30,73 triliun dengan rincian liabilitas jangka panjang sebesar Rp22,07 triliun dan liabilitas jangka pendek masih sebesar Rp8,65 triliun.
Sementara itu, ekuitas FREN tercatat sebesar Rp15,75 triliun meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp15,75 triliun.
Kemudian Aset FREN tercatat sebesar Rp46,49 triliun meningkat 7,24 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp43,35 triliun.