Bisnis.com, JAKARTA - PT Jasa Berdikari Logistics Tbk. (LAJU) berencana menambah armada truk untuk memperkuat pangsa pasar di Ibukota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.
Direktur Jasa Berdikari Logistics James Budiarto Tjandrakesuma mengatakan perseroan memiliki pipeline untuk menambah armada tahun ini menggunakan dana hasil IPO. Adapun rencanya perseroan akan memperkuat layanan dengan armada truk listrik.
"LAJU sedang menjajaki penggunaan truk listrik dengan salah satu produsen besar truk listrik di ," kata James Budiarto Tjandrakesuma dalam keterangan resmi, Sabtu (25/3/2023).
Menurutnya dengan armada truk listrik maka posisi perseroan dalam pangsa pasar bisnis logistik akan semakin kuat. Pasalnya pemerintah mencanangkan bisnis yang boleh beroperasi di IKN Nusantara, Kalimantan Timur wajib menggunakan kendaraan listrik.
"Sesuai rencana IKN, maka kendaraan yang beroperasi di IKN diprioritaskan adalah kendaraan listrik," ungkapnya.
Sementara itu dari hasil penawaran umum perdana saham (IPO), LAJU berencana menggunakan dana untuk pembelian truk secara tunai. Dalam Prospektus IPO LAJU disebutkan bahwa perseroan akan menambah sejumlah armada truk di tahun 2023 ini, termasuk 25 unit truk secara tunai merek HINO, sesuai dengan prospektus perusahaan.
Baca Juga
Keseluruhan truk tersebut akan dioperasikan oleh perseroan sebagai armada kegiatan usaha. Rencana pembelian truk itu sesuai dengan agenda ekspansi bisnis LAJU, dan tambahan armada ini akan digunakan untuk melayani klien yang telah memiliki kontrak kerja.
Sebagai informasi, LAJU memiliki kontrak dengan sektor ritel seperti Alfamidi, SIRCLO, Air Minum Club dan Mulia Keramik. Dengan adanya kontrak dari mitra bisnis utama, Manajemen LAJU memperkirakan akan mampu menjaga pertumbuhan gross profit margin di kisaran 20-25 persen per tahun.
"LAJU kemungkinan merupakan salah satu dari 20 persen perusahaan jasa logistik yang menerapkan proyek berbasis kontrak dengan klien, tidak seperti 80 persen perusahaan lainnya yang tidak berbasis kontrak, tetapi berdasarkan oncall basis," tulis Tim Riset PT BCA Sekuritas.