Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Summarecon (SMRA) Melesat 93,19 Persen Sepanjang 2022

Summarecon Agung (SMRA) membukukan laba bersih Rp626,37 miliar pada 2022, naik 93,19 persen dibandingkan 2021 sebesar Rp323,7 miliar.
Sebuah bus anterjemput melintas di tengara (landmark) kawasan Summarecon Bekasi./summarecon.com
Sebuah bus anterjemput melintas di tengara (landmark) kawasan Summarecon Bekasi./summarecon.com

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) mencatatkan peningkatan laba hingga 93,19 persen sepanjang 2022. Laba SMRA mencapai Rp626,37 miliar per 31 Desember 2022.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2022, dikutip Jumat (24/3/2023), SMRA mencatatkan pendapatan bersih senilai Rp5,71 triliun sepanjang 2022. Pendapatan ini naik 2,72 persen dari Rp5,56 triliun pada 2021.

Rinciannya, pendapatan SMRA dari pengembang properti sebesar Rp3,52 triliun atau turun 14,92 persen, properti investasi sebesar Rp1,48 triliun atau naik 61,34 persen, dan pendapatan lain-lain sebesar Rp709,82 miliar atau naik 41,38 persen. 

Adapun dari pengembang properti, pendapatan dari pihak ketiga untuk segmen rumah tercatat menurun 35,7 persen menjadi Rp1,74 triliun. Kemudian segmen apartemen menurun 43,32 persen menjadi Rp405,62 miliar, dan perkantoran menurun 33,51 persen menjadi Rp19,89 miliar.

Sementara dari properti investasi, pendapatan dari pihak ketiga untuk segmen mal dan retail tercatat meningkat 67 persen menjadi Rp1,35 trilun.

Beban pokok penjualan dan beban langsung SMRA turun 8,55 persen menjadi Rp2,71 triliun sepanjang 2022. Adapun angka ini turun dari Rp2,97 triliun dari 2021.

SMRA mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp626,37 miliar. Laba bersih ini meningkat 93,19 persen dibandingkan periode yamg sama 2021 sebesar Rp323,7 miliar.

Adapun hingga akhir Desember 2022, SMRA mencatatkan jumlah aset senilai Rp28,43 triliun. Nilai ini meningkat dari Rp26,04 triliun pada akhir Desember 2021.

Jumlah liabilitas SMRA meningkat menjadi Rp16,68 triliun per 31 Desember 2022. Nilai tersebut meningkat dari Rp14,81 triliun per 31 Desember 2021.

Sementara itu, jumlah ekuitas SMRA mencapai Rp11,75 triliun hingga akhir 2022. Naik dari Rp11,23 triliun pada akhir 2021.

Kemudian untuk kas dan setara kas akhir tahun terjadi peningkatan 13,28 persen dari Rp2,77 triliun menjadi Rp3,14 triliun.

Sebelumnya President Director Summarecon Agung Adrianto P. Adhi mengatakan untuk target kinerja keuangan, SMRA memasang pertumbuhan dari sisi top line maupun bottom line sekitar 10 persen pada 2023.

Sekitar 50 persen pendapatan SMRA pada 2023 ditargetkan berasal dari proyek rumah tapak. Selebihnya berasal dari proyek properti komersial seperti ruko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper