Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Summarecon (SMRA) Incar Pertumbuhan Laba 10 Persen pada 2023

PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) memasang target pertumbuhan dari sisi topline maupun bottom line sekitar 10 persen pada 2023.
PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) memasang target pertumbuhan dari sisi topline maupun bottom line sekitar 10 persen pada 2023.
PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) memasang target pertumbuhan dari sisi topline maupun bottom line sekitar 10 persen pada 2023.

Bisnis.com, JAKARTA — PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) mengincar pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sekitar 10 persen pada 2023 seiring dengan pertumbuhan bisnis properti.

President Director Summarecon Agung Adrianto P. Adhi mengatakan untuk target kinerja keuangan, SMRA memasang pertumbuhan dari sisi topline maupun bottom line sekitar 10 persen pada 2023.

SMRA memasang target marketing sales Rp5 triliun pada 2023. Target tersebut sejatinya tidak berubah dibandingkan dengan tahun 2022.

"Minat masyarakat untuk industri properti masih sangat bagus dengan berkaca dari capaian marketing sales Rp4,9 triliun pada 2022. Hal ini akan dimanfaatkan oleh SMRA untuk menggenjot kinerja marketing sales pada 2023," jelasnya kepada Bisnis, Rabu (18/1/2023).

Adrianto menilai capaian Rp4,9 triliun tersebut merupakan capaian yang baik bagi perseroan meski masih dibawah target Rp5 triliun. Hal ini karena SMRA dinilai mampu membukukan nilai marketing sales besar meski diterpa pandemi Covid-19.

Sekitar 50 persen pendapatan Summarecon pada 2023 ditargetkan berasal dari proyek rumah tapak. Selebihnya berasal dari proyek properti komersial seperti ruko.

Adapun, realisasi marketing sales Rp4,9 triliun pada 2022 tercatat menurun dibandingkan tahun 2021, dimana SMRA merealisasikan marketing sales sebesar Rp5,2 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2022, SMRA mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp4,21 triliun atau meningkat 11,13 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu atau year-on-year (yoy) sebesar Rp3,78 triliun.

Secara rinci, pendapatan dari pengembang properti SMRA menurun 6,36 persen menjadi Rp2,66 triliun, properti investasi meningkat 75,32 persen menjadi Rp1,05 triliun, lain-lain meningkat 43,35 persen menjadi Rp500,02 miliar.

SMRA mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp309,67 miliar pada kuartal III/2022. Angka ini meningkat 81,69 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu atau year-on-year (yoy) sebesar Rp234,26 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper