Bisnis.com, JAKARTA – Emiten teknologi PT Data Sinergitama Jaya Tbk. (ELIT) atau Elitery mencatatkan lonjakan laba 98,53 persen menjadi Rp9,71 miliar seiring meningkatnya pendapatan sepanjang 2022.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2022, dikutip Senin (20/3/2023), ELIT mencatatkan pendapatan sebesar Rp178,62 miliar sepanjang 2022. Nilai ini naik hingga 96,95 persen dari Rp90,69 miliar pada 2021.
Secara rinci, ELIT memiliki pendapatan dari manage cloud sebesar Rp136,58 miliar atau naik 136 persen, collocation sebesar Rp15,86 miliar atau naik 17,88 persen, data recovery as a service mencapai Rp11,02 milair atau naik 96,93 persen, dan infrastructure as a service mencapai Rp6,52 miliar atau naik 66,8 persen.
Kemudian, manage network mencapai Rp3,81 miliar atau turun 1,81 persen, produk unggulan Elivision mencapai Rp2,72 miliar atau naik 7,22 persen, business continuity plan sebesar Rp1,17 miliar atau turun 30,85 persen, produk unggulan Sipandu sebesar Rp327,01 miliar atau turun 0,16 persen, back up as a service sebesar Rp284,29 miliar atau stagnan, dan lain-lain sebesar Rp293,73 miliar atau turun 75,96 persen.
Selain itu, ELIT juga melakukan perjanjian dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk melaksanakan paket pekerjaan pengadaan jasa lainnya layanan cloud untuk aplikasi senilai Rp28,59 miliar.
ELIT pun melakukan perjanjian dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Data dan Teknologi Informasi untuk melaksanakan paket pekerjaan pengadaan jasa lainnya pengadaan hybrid cloud senilai Rp38,58 miliar.
Baca Juga
Adapun beban pokok pendapatan ELIT tercatat menjadi Rp131,64 miliar sepanjang 2022. Angka ini meningkat 112 persen dari Rp61,97 miliar sepanjang 2021.
ELIT mencatatkan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp9,71 miliar sepanjang 2022. Nilai tersebut meningkat 98,53 persen dari Rp4,89 miliar sepanjang 2021.
Adapun hingga akhir Desember 2022, total aset ELIT mencapai Rp119,73 milair atau naik dibandingkan akhir Desember 2021 sebesar Rp50,24 miliar.
Jumlah liabilitas ELIT meningkat menjadi Rp65,03 miliar per 31 Desember 2022, dari Rp30,74 miliar per 31 Desember 2021.
Sementara itu, jumlah ekuitas ELIT mencapai Rp54,69 miliar pada akhir 2022. Ekuitas tersebut meningkat dari akhir 2021 sebesar Rp19,49 miliar.
Kemudian untuk kas dan setara kas akhir tahun terjadi peningkatan 84,91 persen dari Rp14,32 miliar menjadi Rp26,49 miliar.
Sebagai informasi, pengacara kondang Hotman Paris Hutapea sempat tercatat mengurangi kepemilikan sahamnya di ELIT pada Januari 2023.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Hotman sebelumnya tercatat memiliki 101,6 juta saham ELIT, atau setara 5 persen kepemilikan. Per 24 Januari 2023, kepemilikan Hotman di ELIT berkurang menjadi 29,1 juta, atau setara 1,44 persen kepemilikan.
Dengan jumlah tersebut, Hotman tercatat menjual sebanyak 72,4 juta saham ELIT sebelum 24 Januari 2023. Meski demikian tidak diketahui berapa harga penjualan saham ELIT yang dilakukan Hotman.
Selain Hotman Paris, saham ELIT dimiliki oleh PT Gratus Deo Indonesia sebanyak 557 juta saham atau 27,42 persen, PT Indonesia Muda Inovatif sebanyak 432,9 juta saham atau 21,31 persen, PT Delemont Global sebanyak 306,2 juta saham atau 15,08 persen, dan PT Inotech sebesar 124,4 juta saham atau 6,13 persen. Nama-nama pemegang saham tersebut adalah pemegang saham pengendali ELIT. Sebagai informasi, ELIT merupakan perusahaan yang baru melantai di BEI pada 6 Januari 2023 lalu.