Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SVB Bangkrut, BEI: Pasar Modal Indonesia Aman

Jumlah pipeline IPO masih sama yaitu 57 perusahan dengan 27 perusahaan yang sudah tercatat dan 30 masih dalam antrean.
Karywan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (20/9/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karywan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (20/9/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) buka suara soal pengaruh bangkrutnya Silicon Valley Bank (SVB) terhadap kinerja pasar modal, terutama terkait jumlah antrean calon emiten yang akan IPO. 

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan jumlah pipeline IPO masih sama yaitu 57 perusahan dengan 27 perusahaan yang sudah tercatat dan 30 masih dalam antrean.

“Dan mereka masih jalan,” jelasnya saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jumat (17/3/2023). 

Nyoman menjelaskan pasar modal Indonesia memang memiliki sentimen eksternal atau external environment tetapi selama fundamental makro Indonesia tetap terjaga, sentimen tersebut tidak terlalu berpengaruh. 

“Jadi bagaimanapun impak eksternal kita, gimana faktor internal dulu, zooming ke Indonesia baru masuk ke fundamental dari perusahaan tercatat,” kata Nyoman. 

Sementara itu, Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia Jeffrey Hendrik mengatakan kolapsnya SVB belum berdampak langsung terhadap pasar modal Indonesia. 

“Kita tetap cermati perkembangan, sampai saat ini belum ada dampak langsung,” kata Jeffrey. 

Jeffrey mengatakan pihaknya tetap mengimbau investor untuk melakukan kegiatan investasi secara rasional sehingga fundamental saham yang akan dibeli. 

“Tetap rasional ya supaya terlihat fundamental saham yang akan dibeli supaya tidak mengikuti euforia, dan tidak berlebihan menyikapi keadaan,” jelasnya. 

Psikologis Investor

Angka jual saham perbankan yang tinggi juga disebut Jeffrey disebabkan oleh faktor psikologis investor ritel dan institusi. 

“Beberapa investor mungkin melakukan antisipasi atau mengurangi sedikit portofolio mereka, tapi kita melihat semua dalam kondisi wajar. Secara teknikal juga ada rebound, bukan ada tekanan jual terus menerus,” imbuhnya. 

IHSG hari ini terpantau bergerak menghijau. Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG parkir di level 6.655,71 atau naik 1,37 persen. Kapitalisasi pasar juga tercatat sebesar Rp9.273,32 triliun. 

Sebelumnya indeks komposit ditutup melemah tiga hari berturut-turut. Pada Selasa, IHSG bahkan anjlok 2,14 persen, kemudian pada Rabu, indeks kembali terkoreksi 0,21 persen, dan kemarin turun 0,94 persen. 

Pnurunan IHSG lantaran tertekan aksi jual. Berdasarkan data RTI, pada perdagangan kemarin, 5 saham yang paling banyak dijual adalah BBCA, BMRI, MDKA, BBNI, dan BBRI. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper