Bisnis.com, JAKARTA — Emiten konstruksi PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk. (KRYA) mendapatkan kontrak pembangunan pabrik nondairy creamer dan milk powder senilai Rp14,19 miliar untuk Wings Group.
Direktur Utama KRYA Dharmo Budiono mengatakan dengan tambahan Rp14,19 miliar tersebut perseroan mencatatkan total kontrak baru sebesar Rp46,10 miliar pada 2023. Jumlah tersebut sekitar 18,55 persen dari target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) senilai Rp248,28 miliar.
“Secara keseluruhan maka proyek yang tengah ditangani oleh KRYA pada 2023 adalah sebesar Rp46,10 miliar,” ujar Dharmo dalam keterangan tertulis, Senin (6/3/2023).
Adapun KRYA masih menjalankan carry over project atau proyek yang dijalankan dari tahun sebelumnya senilai Rp25,77 miliar. Secara perinci, Rp13,91 miliar berasal dari pembiayaan BUMN dan, Rp6,41 miliar berasal dari proyek swasta.
KRYA juga berencana dapat berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur di IKN Nusantara. Proyek yang dibidik oleh Perseroan di IKN Nusantara adalah proyek yang berada di bawah Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR).
Selain itu, KRYA mengincar beberapa proyek pembangkit listrik di berbagai wilayah di Indonesia dan proyek tersebut menjadi salah satu kontributor utama dalam keuangan perseroan.
Baca Juga
Penggunaan Dana IPO KRYA
Sebagai informasi, KRYA juga telah menggelontorkan dana sebesar Rp38,01 miliar dari hasil dana penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Dari IPO itu sendiri KRYA berhasil menghimpun dana sebesar Rp38,01 miliar. Dengan demikian seluruh dana dari hasil IPO telah digunakan oleh KRYA.
Secara perinci, sebanyak Rp37,31 miliar digunakan untuk penyediaan bahan baku material, Rp500 juta digunakan untuk biaya perlengkapan kerja, dan Rp200 juta untuk biaya perawatan mesin.
Harga saham KRYA terpantau stagnan pada level Rp114/saham pada perdagangan hari ini, Senin (6/3/2023). Sepanjang jam perdagangan saham KRYA bergerak pada rentang Rp111 hingga Rp118.
Sebanyak 16,67 juta saham diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp1,90 miliar. Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp189,64 miliar.
Price earning ratio (PER) dari KRYA berada di posisi 9,11 kali, sedangkan price to book value (PBV) berada di posisi 1,86 kali. Debt equity ratio (DER) mencapai 84,27 persen.