Bisnis.com, JAKARTA — PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk. (KRYA) resmi memulai proses due diligence sebagai bagian dari rencana akuisisi saham pengendali oleh perusahaan global yang dipimpin Rich Step International Ltd.
Langkah tersebut menandai tahapan awal dari proses akuisisi mayoritas saham yang dimiliki PT Bangun Karya Artha Lestari, Dharmo Budiono, Brigitta Notoamodjo, dan Pramana Budiharjo oleh para investor strategis.
Rich Step International Ltd dan PT Green Power Group Tbk. (LABA) menjadi institusi utama yang akan memimpin konsorsium pengambilalihan 70% saham KRYA.
“Manajemen telah menyiapkan dokumen, akses data, dan personel pendukung guna memastikan kelancaran proses due diligence,” ujar Direktur Utama KRYA, Dharmo Budiono, dalam keterangan resmi, Senin (7/7/2025).
Dharmo berharap proses tersebut dapat memberikan hasil yang objektif dan konstruktif, serta menjadi fondasi awal untuk kolaborasi strategis yang saling menguntungkan antara kedua pihak.
Sementara itu, proses pemeriksaan menyeluruh telah dimulai pada Minggu (6/7/2025), yang ditandai dengan kunjungan dari Managing Director Rich Step International Ltd, William Teng, serta perwakilan Presiden Direktur LABA William Ong.
Baca Juga
Due diligence atau uji tuntas meliputi aspek hukum, pajak, dan keuangan sebagai pondasi awal menuju kemitraan strategis lintas negara. Rencana akuisisi juga disebut menguatkan sinergi bisnis KRYA ke depan, terutama di bidang perdagangan global, penyertaan modal anak usaha, serta ekspansi ke sektor kendaraan listrik (electric vehicle/EV).
Secara terperinci, akuisisi 70% saham KRYA akan dilakukan oleh Rich Step International, LABA, PT Huashang Investment Group, dan PT Cahaya Intan Niaga.
Rich Step International merupakan perusahaan trading dan investasi asal Hong Kong, sementara LABA merupakan induk usaha PT EVMOTO Teknologi Indonesia. Keduanya bergerak di bidang usaha industri baterai dan perdagangan kendaraan motor listrik.
Adapun, PT Huashang Investment Group bergerak di perdagangan besar suku cadang dan aksesori mobil, sedangkan PT Cahaya Intan Niaga menjalankan aktivitas penyewaan dan sewa guna tanpa hak opsi mesin pertambangan dan energi, serta peralatannya.
Pengambilalihan akan dilakukan secara bertahap di mana tahap pertama akan dilakukan pengalihan sejumlah 133.115.000 lembar saham atau merepresentasikan 8% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
Selanjutnya, setelah due diligence terhadap KRYA selesai dilakukan oleh calon pembeli, tahap kedua akan dilakukan pengalihan 1.031.645.000 lembar saham atau merepresentasikan 62% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
Di lantai bursa, kabar akuisisi membuat saham KRYA melompat signifikan sepanjang pekan lalu. Selama periode 30 Juni hingga 4 Juli 2025, saham perseroan memimpin daftar top gainers dengan kenaikan sebesar 126,02% ke level Rp278.
_________
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.