Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dibuka menguat ke level Rp15.235 pada pembukaan perdagangan Rabu (1/3/2023).
Mengutip data Bloomberg pukul 09.00 WIB, rupiah dibuka menguat 0,17 persen atau naik 25,5 poin ke Rp15.235 per dolar AS. Hal tersebut terjadi saat indeks dolar AS menguat 0,07 persen ke level 104,93.
Bersama dengan rupiah, beberapa mata uang kawasan Asia yang menguat adalah peso Filipina naik 0,61 persen, won Korea Selatan naik 0,35 persen, baht Thailand naik 0,26 persen, rupee India naik 0,21 persen, yuan Cina naik 0,15 persen, dan dolar Singapura naik 0,04 persen.
Sementara itu, mata uang kawasan Asia yang melemah terhadap dolar AS adalah dolar Taiwan turun 0,24 persen, dan yen Jepang turun 0,09 persen.
Analis Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan rupiah kemungkinan masih terkonsolidasi pada kisaran yang sama seperti penutupan perdagangan kemarin. Adapun pasar masih mewaspadai kenaikan suku bunga dari the Fed yang menjaga nilai tukar dolar AS.
“Selain itu, semalam rilis data tingkat kepercayaan konsumen AS yang di bawah ekspektasi membantu memberikan tekanan ke dolar AS,” kata Ariston dalam riset, Rabu (1/3/2023).
Baca Juga
Di samping itu, data survei aktivitas manufaktur dan non-manufaktur Cina menunjukkan pertumbuhan pada Februari 2023. Pertumbuhan tersebut lebih baik dari ekspektasi dan memberi sentimen positif bagi aset berisiko dan rupiah pagi ini.
Dari dalam negeri, rilisnya data inflasi Januari 2023 dapat mendukung penguatan rupiah. Hal ini lantaran data inflasi terindikasi masih pada kisaran yang sama pada bulan sebelumnya.
Ariston memprediksi rupiah berpeluang menguat ke arah Rp15.220 dengan resisten di kisaran Rp15.270.
Sebelumnya, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar AS melanjutkan reli setelah jeda singkat pada awal pekan. Hal tersebut membawa dolar AS mengakhiri Februari 2023 dengan kenaikan setelah empat bulan beruntun menurun.
Pasar memperkirakan Federal Reserve harus menaikkan suku bunga lebih dari perkiraan sebelumnya. Adapun perkiraan menguat setelah rilisnya serangkaian data perekonomian AS yang membuat greenback melemah dalam beberapa pekan terakhir.
“Ketahanan di ekonomi terbesar dunia telah memberikan alasan bagi para pembuat kebijakan Fed untuk tetap hawkish, dengan investor sekarang mengharapkan suku bunga dana Fed mencapai puncak tepat di atas 5,4 persen pada September 2022,” ujar Ibrahim dalam riset, Selasa (28/2/2023).
Ibrahim memproyeksikan rupiah dibuka fluktuatif pada perdagangan hari ini. Namun, ditutup melemah pada rentang Rp15.230 hingga Rp15.300.