Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masuk Bisnis Pakan Ternak, Cerestar (TRGU) Bidik Kenaikan Penjualan

Emiten produsen tepung PT Cerestar Indonesia Tbk. (TRGU) masuk ke segmen bisnis bahan pakan ternak pada kuartal pertama tahun ini.
PT Cerestar Indonesia Tbk. (TRGU).
PT Cerestar Indonesia Tbk. (TRGU).

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten produsen tepung PT Cerestar Indonesia Tbk. (TRGU) masuk ke segmen bisnis bahan pakan ternak pada kuartal pertama tahun ini. Operasional ini lebih cepat dari rencana awal di kuartal II/2023 seiring target meningkatkan penjualan di 2023. 

Cerestar Indonesia mengoperasikan lini bisnis impor dan perdagangan bahan pakan ternak melalui anak perusahaannya PT Agristar Grain Industry (AGY). Operasional bisnis telah dimulai meskipun pembangunan fasilitas gudang dan pengemasan masih berlangsung.

“Kami telah menyewa gudang sehingga bisa mulai menjalankan bisnis bahan pakan ternak tersebut lebih cepat dari rencana,” kata Direktur Utama Cerestar Indonesia Indra Irawan, Minggu (26/2/2023).

Ekspansi TRGU ke dalam bisnis bahan pakan ternak melengkapi lini produk bahan ternak produk samping tepung terigu (wheat bran pollard) dengan bahan pakan ternak lain seperti bungkil kedelai (SBM/Soybean Meal) dan distillers dried grains with solubles (DDGS).

Pembangunan fasilitas gudang dan pengemasan pakan ternak AGY yang terletak di Cilegon diharapkan selesai pada kuartal I/2023, sehingga bisa beroperasi secara komersial pada kuartal II/2023.

Pembangunan fasilitas gudang dan pengemasan tersebut dibiayai dengan dana hasil penawaran perdana saham kepada publik (IPO) yang dilakukan TRGU pada Juli 2022. Dalam penawaran tersebut, Cerestar Indonesia berhasil menghimpun Rp315 miliar.

Sesuai janji TRGU dalam prospektus, sekitar 33,33 persen dana hasil IPO tersebut digunakan untuk membangun fasilitas gudang dan pengemasan AGY.

Seiring dengan ekspansi ke bisnis pakan ternak, TRGU juga mengincar peningkatan penjualan pada 2023. Konsumsi terigu domestik diperkirakan melanjutkan pertumbuhan pada 2021.

Konsumsi tepung terigu yang tumbuh setidaknya tecermin dari laporan World Instant Noodles Association (WINA) per 13 Mei 2022. Laporan itu menyebutkan konsumsi mi instan di Indonesia meningkat menjadi 13,270 miliar bungkus pada 2021 dibandingkan dengan 2020 yang mencapai 12,640 miliar bungkus.

“Kita bisa melihat bahwa peningkatan konsumsi tepung terigu di Indonesia terus berlanjut, seiring dengan perkembangan gaya hidup generasi muda dengan tren konsumsinya yang makin banyak memasukkan makanan berbahan tepung terigu sebagai menu utama sehari-hari. Kami melihat ini adalah peluang pasar yang harus ditangkap untuk meningkatkan penjualan TRGU,” kata Indra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper