Bisnis.com, JAKARTA — Emiten produsen tepung olahan gandum bagian dari Cerestar Group, PT Cerestar Indonesia Tbk. (TRGU) melakukan ekspansi ke bisnis pakan ternak menggunakan dana IPO. Perusahaan akan segera mengoperasikan fasilitas handling pakan ternak yang tengah dibangunnya secara komersial.
Dalam keterangan resmi, manajemen mengatakan ekspansi ini bakal melengkapi lini bisnis TRGU di bahan ternak produk samping tepung terigu (wheat bran pollard) dengan bahan pakan ternak lain seperti bungkil kedelai (SBM/soybean meal) dan DDGS (distillers dried grains with solubles). Bahan pakan ternak tambahan tersebut akan diimpor dan didistribusikan oleh anak perusahaan TRGU, PT Agristar Grain Industry (AGY).
AGY saat ini sedang membangun fasilitas gudang dan pengemasan pakan ternak di daerah Cilegon yang diharapkan selesai pada kuartal I/2023. Fasilitas ini ditargetkan beroperasi secara komersial pada kuartal II/2023.
Direktur Utama Cerestar Indonesia Indra Irawan mengatakan AGY sejatinya telah dipersiapkan dan didirikan sejak 2008, tetapi belum beroperasi secara komersial dengan pertimbangan produk samping dari olahan tepung terigu dapat diolah menjadi bahan baku pakan ternak.
“Perlu diingat, pakan ternak ini memiliki pasar yang besar, jauh lebih besar daripada tepung terigu untuk konsumsi manusia,” kata Indra dalam keterangan resmi, Senin (17/10/2022).
Pembangunan fasilitas gudang dan pengemasan tersebut dibiayai dengan dana hasil penawaran perdana saham kepada publik (IPO) pada Juli 2022. Dalam penggalangan dana tersebut, TRGU meraih dana sebesar Rp315 miliar.
Baca Juga
TRGU dalam prospektusnya menyampaikan sekitar 33,33 persen dana hasil IPO tersebut digunakan untuk membangun fasilitas gudang dan pengemasan AGY. Pembangunan fasilitas gudang dan pengemasan tersebut telah menyelesaikan proses pembangunan pondasi, infrastruktur jalan dan drainase. Konstruksi gedung gudang saat ini tengah berlangsung.
Sementara itu, Indra mengatakan TRGU tetap optimistis laba 2022 akan berada di atas target. Dia menyebutkan realisasi laba bersih pada semester I/2022 yang mencapai Rp19,69 miliar telah mencapai 99 persen dari target laba bersih Rp20 miliar yang dipatok untuk tahun ini.
Dari sisi top line, kenaikan harga tepung terigu imbas perang Rusia-Ukraina dia sebut telah diatasi dengan penyesuaian harga secara bertahap. Dengan demikian, pelanggan mendapat kesempatan untuk menyesuaikan harga jual makanan yang mereka produksi.
“Melalui pendekatan bertahap tersebut, penjualan tepung terigu Cerestar tetap meningkat di tengah kenaikan harga akibat perang Rusia-Ukraina,” katanya.
Pada paruh pertama tahun ini, penjualan tepung terigu TRGU mencapai 242.000 ton, naik dari periode yang sama tahun lalu sebesar 226.000 ton. Adapun penjualan bersih Cerestar Indonesia selama semester I/2022 mencapai Rp1,56 triliun, meningkat 5,04 persen dibandingkan dengan tahun lalu Rp1,48 triliun.