Bisnis.com, JAKARTA - Indeks saham-saham dengan likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar kecil ke menengah, IDX SMC Liquid tercatat tumbuh 2,95 persen melampaui pergerakan IHSG dan LQ45 sepanjang tahun berjalan 2023. IDX SMC Liquid diprediksi akan terus melaju, apalagi menjelang Ramadan bulan depan.
Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengatakan perhitungan Indeks SMC liquid menggunakan metode free float, sehingga saham dengan nilai free float besar akan mempengaruhi kinerja indeks secara signifikan dibanding dengan saham lain yang nilainya lebih rendah.
"Jika dikaji dari anggota Indeks SMC Liquid, yang bobotnya besar yaitu lebih dari 40 persen seperti INTP, SMGR, dan BFIN, secara YTD menguat belasan bahkan puluhan persen," kata Cheril kepada Bisnis, Selasa (14/1/2023).
Selain itu, lanjutnya, anggota indeks SMC Liquid baru seperti GGRM juga secara YTD telah menguat signifikan hingga 48 persen.
Dengan penguatan tersebut, Jasa Utama Capital Sekuritas memilih saham-saham seperti SMGR dengan target price Rp8.250, MAPI dengan TP Rp1.650, ACES dengan TP 640, dan ASSA 1.050. Jasa Utama Capital Sekuritas menjadikan saham-saham tersebut sebagai top picks dalam indeks ini karena sentimen menjelang Ramadan sehingga produk dan jasanya akan diminati.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menuturkan sejauh ini, apabila diperhatikan Indeks SMC Liquid merupakan indeks yang mengukur kinerja harga saham saham dengan likuiditas tinggi, yang memiliki kapitalisasi pasar kecil dan menengah.
Baca Juga
Nico menjelaskan Indeks IDX SMC-LIQ mengikuti metode capped free float adjusted market capitalization weighted average dengan capping sebesar 9 persen.
"Apa saja yang diperhatikan? Tentu saja likuiditas dan kinerja keuangan serta fundamental perusahaan," ujar Nico.
Pilarmas Sekuritas melihat beberapa saham dalam IDX SMC-Liquid tersebut dapat dicermati oleh investor. Saham-saham tersebut adalah ANTM, EXCL, INDY, ITMG, JSMR, MEDC, PGAS, PTBA, dan SIDO.
Adapun berdasarkan data Bloomberg, saham ERAA menjadi top gainers dari Indeks SMC-Liquid dengan penguatan 36,84 persen YTD, disusul oleh saham BFIN dan RALS yang masing-masing menguat 23,79 persen dan 18,80 persen.
Sementara itu, saham ARTO menjadi top losers dalam IDX SMC-Liquid dengan pelemahan 21,67 persen YTD, disusul oleh INDY dan WIKA yang masing-masing melemah 16,91 persen dan 14,20 persen.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.