Bisnis.com, JAKARTA - Indeks saham-saham lapis kedua dengan likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar kecil ke menengah, atau IDX SMC Liquid tercatat tumbuh 2,95 persen melampaui pergerakan IHSG dan LQ45 sepanjang tahun berjalan 2023. Analis melihat peningkatan indeks ini didorong signifikan oleh beberapa saham.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Martha Christina menuturkan kenaikan Indeks SMC Liquid disumbang oleh saham-saham yang berasal dari sektor IDXBASIC dan IDXNON-CYCLICAL.
Martha menjelaskan, saham-saham di kedua sektor tersebut seperti SMGR yang telah naik 16 persen sejak awal tahun atau year to date (YTD), INTP yang naik 18 persen YTD, dan GGRM yang naik 48 persen YTD menjadi penyumbang kenaikan IDX SMC Liquid.
"Penaikan saham semen tidak lepas dari sentimen penurunan harga batu bara dunia, yang menjadi berita baik bagi perusahaan semen yang 30 persen biayanya merupakan biaya energi batu bara," ucap Martha kepada Bisnis, Selasa (14/2/2023).
Dia melanjutkan, peningkatan saham GGRM yang juga mendorong Indeks SMC Liquid terdorong oleh sentimen GGRM yang masuk ke bisnis infrastruktur melalui bandara dan jalan tol.
Dengan kenaikan indeks ini, Martha melihat prospek indeks SMC Liquid cukup baik dengan emiten yang terdiversifikasi.
"Saya melihat mayoritas saham-saham di SMC Liquid ini belum mengumumkan kinerja, sehingga ada potensi penguatan, jika kinerjanya di atas ekspektasi," ujarnya.
Adapun, saham SMGR dan INTP menjadi top picks Mirae Asset Sekuritas dengan target harga atau target price (TP) masing-masing Rp10.800 dan Rp12.000.
Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengatakan perhitungan Indeks SMC liquid menggunakan metode free float, sehingga saham dengan nilai free float besar akan mempengaruhi kinerja indeks secara signifikan dibanding dengan saham lain yang nilainya lebih rendah.
"Jika dikaji dari anggota Indeks SMC Liquid, yang bobotnya besar yaitu lebih dari 40 persen spt INTP, SMGR, dan BFIN, secara YTD menguat belasan bahkan puluhan persen," kata Cheril kepada Bisnis, Selasa (14/1/2023).
Selain itu, lanjutnya, anggota indeks SMC Liquid baru seperti GGRM juga secara YTD telah menguat signifikan hingga 48 persen.
Dengan penguatan tersebut, Jasa Utama Capital Sekuritas memilih saham-saham seperti SMGR dengan target price Rp8.250, MAPI dengan TP Rp1.650, ACES dengan TP 640, dan ASSA 1.050. Jasa Utama Capital Sekuritas menjadikan saham-saham tersebut sebagai top picks dalam indeks ini karena sentimen menjelang Ramadan sehingga produk dan jasanya akan diminati.
Adapun berdasarkan data Bloomberg, saham ERAA menjadi top gainers dari Indeks SMC-Liquid dengan penguatan 36,84 persen YTD, disusul oleh saham BFIN dan RALS yang masing-masing menguat 23,79 persen dan 18,80 persen.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.