Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,45 persen ke level 6.866,57 pada awal perdagangan Jumat (10/2/2023).
Berdasarkan data RTI, pada 09.01 WIB, sebanyak 127 saham menguat, 166 saham melemah, dan 223 saham stagnan. Kapitalisasi pasar Bursa parkir di Rp9.518,99 triliun.
Saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) langsung ambles 6,97 persen atau 230 poin ke Rp3.070 pada awal perdagangan. Sementara itu, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) juga merosot 6,25 persen ke Rp105. Adapun, saham emiten pendatang baru PT Aviana Sinar Abadi Tbk. (IRSX) menyentuh auto reject bawah dengan turun 7 persen.
Saat IHSG melemah, saham grup Bakrie PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) melesat 4,72 persen, saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) naik 2,39 persen, dan saham PT Agro Yasa Lestari Tbk. (AYLS) naik 12,90 persen.
BNI Sekuritas memprediksi IHSG cenderung melemah pada perdagangan hari ini. Secara teknikal indikator MACD bullish, stochastic overbought, dan candle tweezer top. Jika IHSG bisa di tutup harian di bawah 6.815, IHSG masih berpeluang koreksi dengan target 6.784. Namun apabila berakhir di atas 6.815, IHSG berpeluang menuju 7.046.
“Level resistance berada 6.911, 6.961, 6.990, 7.046. dengan support 6.873, 6.834, 6.815, 6.755. Perkiraan range di rentang 6.840 - 6.940.” terang Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar.
Baca Juga
Kemarin (9/2), bursa di kawasan regional Asia Pasifik mengalami pergerakan yang beragam. Investor memperhitungkan risiko lebih lanjut dari kenaikan suku bunga berikutnya.
Sejumlah pembicara Federal Reserve menegaskan kembali bahwa bank sentral belum selesai dengan siklus kenaikannya. Hang Seng mencatat kenaikan yang signifikan, begitu juga dengan bursa China seperti SSE Composite Index dan Shenzhen Index. Sementara bursa Australia (S&P/ASX 200 dan All Ordinaries) terkoreksi. Hari ini China akan mengumumkan inflasi untuk Januari 2023.
Dari Amerika Serikat (AS), Kemarin indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah sebesar 0,73 persen, begitu juga dengan S&P 500 turun cukup signifikan sebesar 0,88 persen, bahkan indeks Nasdaq terkoreksi lebih dalam sebesar 1,02 persen.
Koreksi di saham-saham Wall Street terjadi akibat kekhawatiran akan langkah the Fed di masa depan yang mengkompensasi kesenangan investor terhadap laporan keuangan emiten. Hari ini Inggris akan menyampaikan tingkat pertumbuhan ekonomi dan neraca perdagangan untuk Desember 2022.