Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News Market: Peter Sondakh Lego Saham TAXI, Anak Usaha KRAS Berencana IPO

Aksi pelepasan saham TAXI oleh PT Rajawali Corpora milik Peter Sondakh dan rencana IPO anak usaha KRAS menjadi berita terpopuler di Kanal Market.
Pengemudi taksi Express menunggu penumpang di pool taksi Bandara Soekarno-Hatta, di Tangerang, Banten, Selasa (20/3/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Pengemudi taksi Express menunggu penumpang di pool taksi Bandara Soekarno-Hatta, di Tangerang, Banten, Selasa (20/3/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Para investor pasar modal mencermati berita mengenai pelepasan saham PT Ekspress Trasindo Utama Tbk. (TAXI) oleh PT Rajawali Corpora milik Peter Sondakh sepanjang Rabu (8/2/2023).

Selain itu, kabar soal rencana IPO anak usaha PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS), PT Krakatau Sarana Infrastruktur, dengan target penghimpunan dana hingga Rp3 triliun.

Berikut daftar 5 berita terpopuler di Kanal Market Bisnis.com:

1. Peter Sondakh Jual TAXI Express ke Publik, Tidak Jadi ke Suami Puan Maharani?

PT Rajawali Corpora milik Peter Sondakh melepas seluruh kepemilikan sahamnya di PT Ekspress Trasindo Utama Tbk. (TAXI) sebesar 10,70 persen kepada publik.

Apakah suami Puan Maharani, Happy Hapsoro tidak jadi akuisisi? Sebagaimana diketahui, Suami Puan Maharani, Happy Hapsoro diisukan akan mengakuisisi saham emiten transportasi tersebut melalui PT Basis Utama Prima (BUP) sebanyak 2,2 miliar saham atau setara 35 persen.

BUP digadang bakal mengakuisi saham TAXI dengan harga pembelian Rp20 per saham atau sebesar Rp44 miliar. Namun melihat komposisi kempemilikan saham TAXI terbaru, BUP tidak terdaftar sebagai pemegang saham.

Akan tetapi, dalam laporan teranyar PT Rajawali Corpora milik Peter Sondakh melepas seluruh kepemilikan sahamnya di TAXI.

2. Krakatau Steel (KRAS) Sebut KSI Berencana IPO Rp3 Triliun

Anak usaha PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS), yakni PT Krakatau Sarana Infrastruktur (KSI) berencana menggelontorkan Rp2,1 triliun dari target penghimpunan dana IPO sebesar US$100 juta-US$200 juta atau sekitar Rp1,5 triliun hingga Rp3 triliun (estimasi kurs Rp15.000 per dolar AS).

Direktur Utama KRAS Purwono Widodo mengatakan KSI diharapkan dapat meraup dana dari IPO hingga US$200 juta atau sekitar Rp3 triliun. Sebanyak Rp2,1 triliun atau 70 persen dari dana tersebut nantinya akan digunakan untuk pengembangan usaha KSI.

3. Pertarungan Pemegang Saham Jumbo BCA (BBCA) Bayangi Pergerakan Menuju Rp9.000

Sejumlah pemegang saham jumbo PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) terpantau masih melakukan aksi jual meski perlahan investor asing lainnya mulai menunjukkan sinyal kembali memborong emiten perbankan milik Grup Djarum tersebut.

Menukil data yang RTI Business, harga saham BBCA menanjak 3,82 persen dalam sepekan terakhir ke level Rp8.825 hingga akhir sesi pertama Rabu (8/2/2023).

4. Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini Rabu (8/2/2023), Bisa ke 7.000?

Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan Rabu (8/2/2023) dengan sejumlah rekomendasi saham pilihan. IHSG ditutup menguat 0,89 persen atau naik 61,51 poin ke level 6.935,3 pada Selasa (7/2/2023).

Sepanjang perdagangan IHSG bergerak pada rentang 6.886,5 hingga 6.946. CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan perkembangan pergerakan IHSG saat ini terlihat memiliki potensi mengalami kenaikan terbatas di tengah rilis data perekonomian yang telah terlansir ditambah dengan rilis data kinerja emiten secara full year 2022.

5. Aroma Salim & Wings di Balik Mesin Detergen Unilever

Gurita bisnis Grup Salim dan Wings boleh saja lahir dan berkembang dengan DNA berbeda. Yang pertama tumbuh subur bermodal kedekatan dengan militer dan rezim Orde Baru, sedangkan yang terakhir cenderung bergerak kalem di level akar rumput.

Namun, dalam menekuni bisnis barang konsumer, kedua konglomerasi tersebut punya idealisme yang sebelas dua belas: memulai dari hulu. Baik Sudono Salim maupun Ferdinand Katuari dan kolega, para pendiri masing-masing, percaya bahwa menjadi raja bahan baku adalah kunci untuk mempertahankan dominasi pada bisnis-bisnis barang jadi.

Persamaan itu yang kemudian mengantarkan kedua konglomerasi melakukan beberapa kongsi strategis. Satu di antaranya, yang sampai hari ini tersisa, adalah PT Unggul Indah Cahaya Tbk. (UNIC).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper