Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti logistik yang baru saja melantai di bursa, PT Vastland Indonesia Tbk. (VAST) berkomitmen membagikan dividen kepada pemegang saham mulai dari tahun buku 2022.
Berdasarkan prospektus Perseroan, Manajemen VAST mengungkapkan bahwa setelah penawaran umum perdana saham dilaksanakan, mulai tahun buku 2022 dan seterusnya, manajemen bermaksud membayarkan dividen tunai kepada pemegang saham dalam jumlah sebanyak-banyaknya 30 persen atas laba bersih tahun berjalan Perseroan.
"Besarnya pembagian dividen akan bergantung pada hasil kegiatan usaha dan arus kas Perseroan serta prospek usaha, kebutuhan modal kerja, belanja modal, dan rencana investasi Perseroan di masa yang akan datang dengan memperhatikan pembatasan peraturan dan kewawjiban lainnya," jelas Manajemen VAST dalam prospektus, dikutip Rabu (8/2/2023).
Manajemen VAST mengatakan, apabila akan dibayarkan, dividen tersebut akan dibayarkan dalam rupiah. Sebelumnya, pada 2020 dan 2021 VAST sudah rutin membagikan dividen tunai.
Pada 2021, VAST membagikan dividedn untuk tahun buku 2020 dengan jumlah dividen sebanyak 344,25 juta lembar atau senilai Rp34,42 miliar. Selanjutnya, pada 2022, VAST membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2021 sebanyak 656,10 lembar atau senilai Rp65,61 miliar.
Sebagaimana diketahui Perseroan menjalankan usaha dengan konsep gudang built-to-suit yang bersifat kontrak jangka panjang (5-10 tahun), dan gudang general warehouse (kontrak 1-3 tahun). Hal ini menghasilkan kekebalan terhadap kinerjan perseroan pada saat masa pandemi, dengan adanya perkembangan pendapatan dari Rp17 miliar pada 2019, Rp19 miliar pada 2020, dan Rp22 miliar pada 2021.
Baca Juga
Adapun, Net Leasable Area (NLA) Perseroan per September 2022 adalah sekitar 70.000 m2, di mana 44.000 m2 adalah gudang built-to-suit. Dengan tingkat occupancy yang sudah mencapai 96,65 persen pada September 2022, Perseroan targetkan penambahan NLA sebesar 7.700 m2 dan landbank sebesar 7.900 m2 setelah penawaran umum.
Pada IPO hari ini, VAST melepas sebanyak 650 miliar saham dengan harga yang ditetapkan senilai Rp108 per lembar. Dengan demikian, dana yang dihimpun Perseroan dari IPO mencapai Rp70,2 miliar.
Perseroan juga menerbitkan Waran Seri I sebanyak 140 juta atau 5,82 total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini disampaikan. Waran Seri I akan diberikan cuma-cuma bagi pemegang saham baru dengan perbandingan 5 saham baru memperoleh 1 Waran Seri I. Total dana dari Waran Seri I adalah sebanyak-banyaknya Rp47,3 miliar.
Adapun, perincian penggunaan dana segar yang diraup dari IPO akan digunakan dengan rincian yaitu sebesar Rp33 miliar untuk pembelian aset berupa bidang-bidang tanah dan bangunan.
Kemudian, sebesar Rp16 miliar akan digunakan untuk melunasi seluruh pinjaman Afiliasi kepada PT Bhinneka Kreasi Perdana. Sementara itu, sisanya akan digunakan untuk modal kerja, yang digunakan untuk biaya operasional Perseroan, serta untuk membayar biaya-biaya yang timbul atas transaksi jual beli tanah dan bangunan, termasuk dan tidak terbatas pada BPHTB, Notaris, serta biaya terkait lainnya.