Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Selesai Kaji SPAC, Kapan Penerapannya?

BEI telah selesai mengkaji pengaturan pencatatan untuk perusahaan akuisisi atau SPAC. BEI akan menerapkan aturan itu dalam waktu dekat.
Karyawati beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari pertama perdagangan saham tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari pertama perdagangan saham tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan telah mengkaji pengaturan pencatatan untuk perusahaan akuisisi bertujuan khusus atau special-purpose acquisition company (SPAC) selama beberapa tahun. Lalu, kapan pengaturan ini akan diterapkan di BEI

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan US Securities and Exchange Commission atau Bursa Efek Amerika dapat mencatatkan ratusan perusahaan tercatat setiap tahunnya karena kontribusi dari SPAC. Nyoman menyebut, SPAC berkontribusi sebanyak 70 persen terhadap total pencatatan saham di SEC.

Meski demikian, kata dia, perkembangan SPAC di luar mulai redup, akibat SEC yang melakukan pengawasan yang ketat terhadap pihak-pihak sponsor atau founder. Sponsor merupakan pihak yang memiliki peran di SPAC, untuk menjual atau memperkenalkan SPAC".

Jadi ada masukan dari para pihak, sponsor ini perlu dijagain, termasuk reputasinya. Kemudian kedua, proyeksi laporan keuangan terlalu overstating, sehingga di luar dijaga dengan ketat," kata Nyoman, di Jakarta, Kamis (2/2/2023).

Untuk itu, lanjut Nyoman, dalam rangka perlindungan investor, perlu berhati-hati untuk menerapkan peraturan SPAC. Meskipun BEI telah lama melakukan studi mengenai SPAC, tetapi agar bisa mengimplementasikan SPAC di Bursa, BEI juga melihat perkembangan di luar.

Karena perkembangannya unfavourable, Nyoman menuturkan BEI masih belum dalam tahapan mengimplementasikan SPAC dalam waktu dekat.

"kami akan mencari jalan untuk memodifikasi. Jadi memang bukan baru saja kami membahas SPAC, tapi sudah dua tahun yang lalu dan kita lihat perkembangannya," ujar dia.

Sebagai informasi, listing melalui SPAC ke Bursa AS ini sempat akan ditempuh oleh anak usaha emiten milik Hary Tanoesoedibjo PT MNC Vision Networks Tbk. (IPTV), PT Asia Vision Network (AVN).

Akan tetapi, IPTV mengurungkan rencana mergernya dengan Malaca Straits Acquisition Company (MLAC).

Sebagaimana diketahui, MLAC adalah special-purpose acquisition company (SPAC) atau perusahaan cangkang yang telah terdaftar di Nasdaq. Batalnya merger ini membuat rencana AVN masuk ke Bursa AS menjadi pupus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper