Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Rombak Konstituen IDX High Dividend 20, Cek Prospeknya

BEI telah merombak konstituen IDX High Dividend 20 yang akan mulai efektif per 3 februari 2023. 5 emiten resmi masuk indeks tersebut. Bagaimana prospeknya?
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks emiten pembagi dividen dengan yield tinggi atau IDX High Dividend 20 masih memiliki prospek positif meskipun mengalami penurunan secara year to date (YtD). Hal ini seiring dengan perombakan mayor terhadap konstituen yang dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).

Untuk periode efektif 3 Februari 2023 hingga 2 Februari 2024, IDX High Dividend 20 menjaring lima konstituen baru yaitu PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (BJTM), PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA), PT Baramulti Suksessarana Tbk. (BSSR).

Lima anggota baru ini menggantikan lima anggota lama atau yang terdepak dari perhitungan IDX High Dividen 20 yakni PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN), PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF), PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) dan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR).

Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengemukakan perombakan IDX High Dividend 20 cenderung berdampak minim pada saham yang masuk maupun yang keluar.

“Berdasarkan tujuan pembuatannya memang indeks ini untuk membantu investor pemula memilih saham berdividen tinggi, sehingga prospeknya tetap menarik bagi investor yang menyukai dividen tinggi,” kata Cheril, Senin (30/1/2023).

Dari sejumlah penghuni baru indeks ini, Cheril mengatakan BNGA cukup menarik dicermati karena memiliki aset yang besar dan masuk 10 besar saham saham beraset jumbo. Cheril menyebutkan harga saham BNGA bergerak dengan pola uptrend dengan potensi berlanjut. Dia menargetkan harga BNGA di Rp1.250.

“BNGA juga akan diuntungkan dari tren kenaikan kredit seiring dengan kenaikan suku bunga acuan,” katanya.

Saham AMRT juga menarik dicermati di tengah pemulihan ekonomi domestik. Sebagai pengelola jaringan minimarket, AMRT bisa diuntungkan dengan mobilitas masyarakat yang meningkat. Cheril merekomendasikan AMRT dengan target harga Rp3.000.

Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio mencatat bahwa IDX High Dividend 20 masih berada di zona merah. Sampai dengan penutupan perdagangan Senin (30/1/2023), indeks ini telah melemah 0,56 persen YtD.

Meski demikian, IDX High Dividend 20 cenderung mengalami rebound dari posisi terendahnya 519. Dalam sepekan terakhir, Frankie mencatat kenaikan IDX High Dividend 20 mendekati 6 persen.

“Hal ini mengindikasikan saham-saham dalam wadah IDX High Dividen 20 ini cukup menarik perhatian investor, terlebih lagi memang setelah beberapa saham-sahamnya khususnya di sektor perbankan sempat koreksi. Sehingga dari segi harga sahamnya sangat menarik, ditambah dengan kinerja laba bersih yang bertumbuh,” kata Frankie.

Dia lebih lanjut memperkirakan tambahan emiten-emiten hasil evaluasi mayor pada IDX High Dividen 20 akan menjadi penopang performa. Sebab, tiga dari lima penghuni baru merupakan saham-saham perbankan.

Bagi investor pasif dengan strategi investasi jangka panjang, Frankie menyebutkan investasi di saham-saham IDX High Dividen 20 bisa memberikan keuntungan. Namun dengan pergerakan saham yang landai, terdapat risiko yield dividend yang lebih rendah karena harga beli yang tinggi.

“Setelah emiten berbagi dividen, harga sahamnya juga cenderung mengalami koreksi. Jadi investor disarankan untuk memilih saham-saham dengan proyeksi dividen yield yang baik, dengan harga saham yang belum naik signifikan dan dengan pertumbuhan pendapatan dan memiliki holding period yang lebih panjang,” paparnya.

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper