Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) akan melakukan rebalancing atau perombakan penghuni indeks LQ45. Sejumlah nama perusahaan santer disebut pelaku pasar sebagai penghuni baru indeks yang menaungi saham-saham dengan likuiditas tertinggi di bursa tersebut.
BEI terakhir kali melakukan rebalancing mayor pada LQ45 pada pekan terakhir Juli 2022 untuk periode Agustus 2022 sampai dengan Januari 2023. Daftar penghuni baru indeks ini untuk periode Februari—Juli 2023 akan diumumkan otoritas bursa pada pekan terakhir Januari 2023 dan efektif pada hari pertama perdagangan di Februari 2023.
Di kalangan pelaku pasar, saham PT Adaro Minerals Tbk. (ADMR) dikabarkan menjadi kandidat kuat penghuni baru indeks LQ45. Saham terafiliasi Boy Thohir tersebut didaulat menjadi saham tercuan di dunia pada 2022 dengan kenaikan lebih dari 1.000 persen sejak resmi melantai pada 3 Januari 2022.
Nama saham lain yang disebut-sebut akan masuk indeks adalah emiten afiliasi Sandiaga Uno SRTG, kemudian BRMS, ESSA, dan MTEL.
Di sisi lain, sejumlah nama emiten yang berpotensi didepak dari LQ45 mencakup WIKA, emiten konglomerat Hary Tanoesoedibjo MNCN, perusahaan milik Prajogo Pangestu TPIA, emiten rokok Philip Morris HMSP, dan terakhir adalah ERAA.
Meski tidak bisa mengomentari saham-saham yang layak untuk masuk ke LQ45, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan saham-saham yang berpotensi masuk indeks cenderung menjadi sasaran akumulasi investor.
Baca Juga
“Diperkirakan akan ada akumulasi untuk emiten yang akan masuk indeks sehari sebelum pengumuman,” kata Herditya, Senin (23/1/2023).
Sebaliknya, keluarnya sejumlah nama dari daftar penghuni LQ45 menjadi katalis negatif bagi emiten bersangkutan. Herditya memperkirakan terdapat aksi jual yang cukup tinggi bagi nama-nama yang rentan hengkang dari indeks.
Head of Equity Research, Strategy, Banking Samuel Sekuritas Indonesia Prasetya Gunadi mengatakan rebalancing Indeks LQ45 untuk periode Februari—Juli 2023 yang akan diumumkan pekan akhir Januari 2023 berpotensi menjadi katalis jangka pendek pasar.
Berdasarkan penyaringan Samuel Sekuritas dengan melihat kapitalisasi pasar yang disesuaikan dengan free-float, nilai perdagangan harian rata-rata, dan frekuensi perdagangan, saham BUMI, BRMS, ADMR, dan ESSA merupakan kandidat penghuni baru LQ45.
Sementara itu, HMSP, MNCN, ERAA, dan WIKA merupakan nama-nama emiten yang berisiko kuat dikeluarkan dari LQ45.
“Beberapa saham lain yang menarik perhatian kami di antaranya DRMA, MEDC, HEAL, GOTO, KLBF, dan BIRD,” kata Prasetya.