Bisnis.com, JAKARTA — Pasar saham Indonesia dinilai masih atraktif meskipun investor asing terpantau melakukan aksi jual bersih sejak awal 2023. Investor bisa mencermati rekomendasi saham-saham dengan katalis jangka pendek pada kondisi ini.
Samuel Sekuritas Indonesia menyebutkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cukup atraktif karena diperdagangkan pada forward price to earning (PE) 10,8 kali. Namun, valuasinya masih lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa indeks lain di kawasan.
“Pasar membutuhkan katalis untuk re-rate. Kami yakin saham-saham dengan fundamental dan prospek laba yang kuat akan mengungguli kinerja IHSG,” kata Head of Equity Research, Strategy, Banking Samuel Sekuritas Indonesia Prasetya Gunadi dalam risetnya yang dikutip Senin (23/1/2023).
Adapun beberapa saham pilihan utama Samuel Sekuritas untuk 12 bulan ke depan mencakup saham emiten yang bisa mendongkrak pertumbuhan pendapatan mereka di 2023 dan bertahan di tengah ancaman inflasi.
“Top pick kami adalah BBRI, BMRI, TLKM, EXCL, ICBP, RAJA, DRMA, ANTM, dan MEDC,” lanjutnya.
Untuk jangka pendek, Prasetya mengatakan IHSG cenderung masih kekurangan katalis. Meski demikian, Samuel Sekuritas meyakini bahwa sejumlah saham blue chip, termasuk saham emiten bank-bank besar, telah masuk fase oversold beberapa minggu terakhir.
Baca Juga
“Saham-saham ini bisa memberikan potensi keuntungan jangka pendek. Kami yakin emiten-emiten tersebut akan melaporkan pendapatan kuartal IV/2022 yang memuaskan paling lambat di akhir Januari 2023,” kata dia.
Peristiwa lain yang mungkin memberikan katalis jangka pendek adalah rebalancing Indeks LQ45 untuk periode Februari—Juli 2023 yang akan diumumkan pekan ini.
Berdasarkan penyaringan Samuel Sekuritas dengan melihat kapitalisasi pasar yang disesuaikan dengan free-float, nilai perdagangan harian rata-rata, dan frekuensi perdagangan, saham BUMI, BRMS, ADMR, dan ESSA dipilih sebagai calon pengisi baru LQ45.
Sementara itu, HMSP, MNCN, ERAA, dan WIKA merupakan kandidat terkuat untuk dikeluarkan dari LQ45.
“Beberapa saham lain yang menarik perhatian kami di antaranya DRMA, MEDC, HEAL, GOTO, KLBF, dan BIRD,” kata Prasetya.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.