Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kalbe Farma (KLBF) Siapkan Capex Rp1 Triliun 2023, Buat Ekspansi?

Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) kembali mengalokasikan belanja modal alias capital expenditure (capex) minimal sebesar Rp1 triliun pada 2023.
Layar menampilkan Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk. Vidjongtius memberikan pemaparan saat kunjungan virtual ke redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Kamis (28/1).Bisnis/Arief Hermawan P
Layar menampilkan Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk. Vidjongtius memberikan pemaparan saat kunjungan virtual ke redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Kamis (28/1).Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) kembali mengalokasikan belanja modal alias capital expenditure (capex) minimal sebesar Rp1 triliun pada 2023. KLBF tercatat menganggarkan besaran yang sama pada 2022.

“Capex 2023 sedang dihitung dan bulan depan akan kami jelaskan detailnya, kami perkirakan sekitar Rp1 triliun sampai Rp1,5 triliun. Sumber dana bisa internal atau kombinasi juga dengan eksternal dari fasilitas bank,” kata Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius kepada Bisnis, Selasa (17/1/2023).

Vidjongtius juga memperkirakan realisasi belanja modal 2022 tidak akan jauh berbeda dengan rencana awal, mengingat tidak terdapat rencana investasi yang tertunda pelaksanaannya.

“Closing 2022 sedang dilakukan dan kami perkirakan [realisasi] mirip dengan target sebelumnya karena pada kenyataannya tidak ada penundaan investasi yang direncanakan,” kata dia.

Mengacu pada laporan keuangan KLBF per 30 September 2022, kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi mencapai Rp466,10 miliar. Ini termasuk dengan kas sebesar Rp517,02 miliar yang digelontorkan untuk penempatan pada aset keuangan lancar lainnya dan Rp127 miliar pada entitas asosiasi.

Investasi terbaru KLBF adalah penyelesaian akuisisi PT Aventis Pharma atau Sanofi Indonesia. Dengan transaksi yang diestimasi mencapai 48 juta euro atau sekitar Rp792 miliar, KLBF kini menggenggam 99,98 persen saham Sanofi dan sisanya dikempit oleh Dankos Farma.

Menghadapi 2023, Vidjongtius memperkirakan pertumbuhan produk kesehatan tetap positif karena posisinya sebagai kebutuhan dasar. Dengan estimasi pertumbuhan ekonomi di kisaran 5 persen tahun ini, dia mengatakan pasar kesehatan bisa naik 7—8 persen tahun ini.

“Kami belum menetapkan target, tetapi selama ini kami selalu memasang target di atas pertumbuhan pasar,” lanjut Vidjongtius.

Kalbe Farma sendiri menargetkan pertumbuhan penjualan bersih 11—15 persen pada 2022, begitu pula dengan laba bersih. Target itu nyaris tercapai dengan penjualan bersih sebesar Rp21,18 triliun per September 2022, naik 10,9 persen dibandingkan dengan Rp19,09 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper