Bisnis.com, JAKARTA – Emiten hijab terafiliasi Aa Gym, PT Bersama Zatta Jaya Tbk. (ZATA), terpantau belum membayarkan utang kepada PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO).
Berdasarkan laporan manajemen terkait penggunaan dana hasil IPO, ZATA belum membayarkan utang Rp22,21 miliar kepada AGRO. Padahal, ketika menggalang dana Manajemen ZATA telah menyampaikan bahwa perseroan telah mengalokasikan dana untuk membayarkan kewajiban.
Berdasarkan pantauan Bisnis realisasi pembayaran utang ZATA kepada AGRO nilainya masih nol. Bisnis telah mencoba mengonfirmasi hal tersebut kepada Manajemen ZATA tetapi belum ada tanggapan.
Manajemen ZATA dalam prospektusnya menjelaskan sekitar 5,91 persen dana hasil penawaran umum akan digunakan untuk membayar seluruh kewajiban keuangan ZATA dengan fasilitas kredit modal kerja pinjaman tetap reguler revolving dengan PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO).
Adapun, total utang ZATA ke AGRO per tanggal jatuh tempo yakni Rp9,8 miliar. Plafon awal pinjaman ZATA kepada AGRO sebesar Rp10 miliar per 30 September 2022. ZATA memiliki bunga pinjaman 11 persen per tahun dan tanggal jatuh tempo pada 29 Desember 2022.
Lalu, sekitar 7,49 persen akan digunakan untuk membayar seluruh kewajiban fasilitas kredit modal kerja pinjaman tetap angsuran non-revolving dengan AGRO. Utang yang akan dibayarkan ZATA per 30 September 2022 sejumlah Rp12,41 miliar. Adapun plafon awal pinjaman ZATA kepada AGRO sebesar Rp14,9 miliar dengan bunga 11 persen per tahun dan tanggal jatuh tempo pada 29 Desember 2022.
Adapun nama Aa Gym atau Abdullah Gymnastiar mengemuka karena statusnya sebagai komisaris independen ZATA. Dia ditunjuk untuk mengisi posisi tersebut pada 4 Agustus 2022 untuk masa jabatan selama lima tahun sampai dengan rapat umum pemegang saham tahunan tahun buku 2027.
Sementara itu, ZATA telah menghabiskan sebanyak Rp 114,72 miliar digunakan sebagai penyetoran modal entitas anak PT Bersama Zatta Mulya (PT BZM). Dana IPO sejumlah Rp28,8 miliar digunakan untuk penyetoran modal entitas anak PT BDM.
Alhasil, total dana hasil IPO yang telah digunakan ZATA yakni Rp 143,52 miliar. Sementara itu, masih terdapat sisa Rp22,218 miliar dana IPO.